JAKARTA | patrolipost.com – Sejumlah Anggota DPR ramai-ramai bersedia disuntik vaksin Nusantara di RSPAD, Gatot Soebroto, Rabu (14/4). Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris mengartakan, komisinya tidak pernah menyepakati secara kolektif untuk ikut vaksinasi vaksin Nusantara.
“Bahwa adanya pimpinan atau anggota Komisi IX yang mengikuti vaksinasi itu dilakukan secara pribadi dan tidak mewakili Komisi IX DPR RI,” ujar Charles kepada wartawan, Rabu (14/4).
Charles mengatakan, Kelompok Fraksi (Poksi) IX Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPR RI secara kolektif tidak mengikuti vaksinasi vaksin Nusantara.
“Hal ini sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh bapak presiden bahwa uji klinis vaksin harus dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dan kaidah-kaidah saintifik,” katanya.
Sebelumnya, Anggota DPR ramai-ramai disuntik vaksin Nusantara yang digagas oleh mantan Menkes Terawan Agus Putranto tersebut.
Bahkan, Wakil Ketua Komisi IX DPR, Melki Laka Lena mengatakan, walaupun BPOM belum mengeluarkan izin klinis tahap II. Namun para anggota dewan meyakini vaksin Nusantara ini aman bagi manusia.
“Ya enggak ada masalah. BPOM dengan keyainannya, dan juga BPOM sudah kasih masukan untuk peneliti, dan sudah diperbaiki,” katanya.
Melki mengatakan, vaksin Sinovac saja belum melewati uji klinis tahap III namun sudah disuntikan ke masyarakat Indonesia. Lantas kenapa vaksin Nusantara dipermasalahkan untuk disuntikan kepada anggota dewan.
“Jadi enggak usah terjebak di hal-hal uji klinis, simple aja. Setiap orang punya keyakinan sendiri dengan obat yang diyakini benar,” ungkapnya.
Sementara aggota dewan sudah pernah disuntik vaksin Sinovac, lantas kenapa divaksin lagi dengan menggunakan vaksin Nusantara? Melki mengibaratkan orang yang sakit tidak sembuh dengan menggunakan obat merek A, pasti akan beralih ke obat lainnya. (305/jpc)