Lewat Lukisan, Bayak Ajak Masyarakat Buang Sampah pada Tempatnya

Pelukis Made Bayak (keduadari dari kanan) memberikan sebuah lukisan yang berisi barcode.

DENPASAR | patrolipost.com – Made Bayak, seniman asal Tampaksiring, Gianyar, memamerkan 26 lukisan karyanya yang memiliki ciri khas tersendiri yaitu “plastikologi”. Pameran ini digelar di lantai 3 Second Floor Coffee, Jalan Bypass Ngurah Rai, Kertalangu, Denpasar dari 15 Mei -13 Juni 2021.
Lewat pameran tunggal perdana kali ini, seniman kelahiran tahun 80-an itu ingin menyampaikan pesan khusus sekaligus mengajak masyarakat untuk salalu membiasakan diri membuang sampah, terutama sampah plastik pada tempatnya. “Tiap hari kita selalu dihadapkan dengan keberadaan plastik, yang jika dibuang sembarangan akan sulit terurai bahkan mencemari lingkungan. Untuk itu, buanglah sampah plastik ini pada tempatnya,” saran Made Bayak, disela pamerannya.
Plastikologi disampaikannya sebuah istilah yang terdiri dari kata plastik dan ekologi, dimana Made Bayak merubah dan memadukan sampah plastik diimplementasikan melalui karya lukisan yang menarik dan sarat makna. “Mengusung tema “Bhuta Kala Plastik Poleng”, sebagai penghuni alam harus bisa bersinergi bukan saling mengganggu, sama halnya saya memposisikan diri saya dengan plastik ini. Jadi plastik itu sangat berguna sekali, tetapi ketika dibuang sembarangan bisa mencemari lingkungan,” katanya.
Setiap lukisan yang dipamerkan tersebut terdapat material berbagai macam limbah plastik sintetis dari bungkus makanan, barcode, dan jenis lainnya. “Saya berusaha untuk meminimalisir penggunaan plastik, namun tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak hal yang menggunakan plastik untuk bungkusannya,” kata Made Bayak.
Ia juga mempersiapkan sebuah karya lukisan yang lengkap berisi barcode sebagai hadiah yang diserahkan langsung kepada Andrew White, seorang penikmat seni lukis yang berkesempatan membuka pameran lukisan tersebut. Hal ini juga menandai pembukaan galeri kedua Zen1 Cabang Kesiman, Denpasar, dimana galeri pertama berlokasi di Ruko Tuban Plaza, Jalan Bypass Ngurah Rai 50, Tuban, Kuta.
Direktur Galeri Zen1, Nicolaus Fransiskus Kuswanto menjelaskan, acara ini dirancang oleh Galeri Zen1 dan didukung Second Floor Coffee sebagai ruang fisik dari rumah kedua Galeri Zen1. “Dibukanya Galeri Zen1 kedua ini untuk menjangkau kolega atau art lovers lebih banyak lagi, juga memberikan ruang bagi para seniman agar bisa berkolaborasi dan memperkenalkan karyanya kepada masyarakat luas yang berkunjung ke Second Floor dan Galeri Zen1 Kesima,” kata pria yang akrab disapa Nico.
Owner Second Floor Coffee Adi Suhendra mengaku senang ketika Second Floor Coffee terpilih sebagai rumah kedua dari Galeri Zen1. “Hal ini cukup menarik, dimana di dunia coffee sangat erat keterkaitannya pada dunia seni. Ketika ada tamu datang untuk bersantai sambil minum secangkir coffee, mereka juga bisa menikmati karya lukisan yang terpajang di setiap dinding Second Floor Coffee,” tutur Adi Suhendra. (jok)

Pos terkait