JAKARTA | patrolipost.com – Cuitan Lisa Marlina di akun twitternya 20 Juli 2019 yang menyebut pelacuran ada di setiap jengkal Bali, sungguh menyinggung perasaan orang Bali. Reaksi pun bermunculan, apalagi setelah Ni Luh Jelantik, salah seorang aktivis perempuan Bali berencana membawanya ke ranah hukum.
Namun sebelum laporan resmi masuk ke Polda Bali, Lisa Marlina wanita berjilbab yang diketahui berdomisili di Bandung menyampaikan pernyataan maaf melalui akun twitternya.
“Sekali lagi dari lubuk hati yang terdalam dan penyesalan saya memohon maaf apabila twitwar saya dengan ybs menyinggung perasaan banyak orang, akan saya jadikan pelajaran untuk lebih berhati2 dalam menyampaikan pendapat,” demikian tulisnya.
Keluarnya pernyataan Lisa yang melecehkan perempuan Bali ini berawal dari saling sahut antara dirinya dengan Rexy Ambarwati yang bermukim di Bali. Hal ini diakui Lisa dalam usahanya membela diri setelah dirinya mendapat hujatan dari ribuan netizen.
“Twit saya hanya mereply akun orang yang kebetulan orang bali yg menghina hijab, agama islam dan tanah jawa, mohon maaf kalau ada yang tersinggung, sudah seharusnya saling menghargai, jangan keyakinan orang dilecehkan.†Demikian bunyi klarifikasinya.
Akun yang direply Lisa itu milik Rexy Ambarwati yang isinya begini: “Ternyata aku bodoh. Gini ya, dulu ditanah Jawa pere bajunya terbuka, malah ada yg teteknya keliatan tp gk ada pelecehan seksual. Semenjak diwajibkan bungkus aurat, tingkat pelecehan semakin tinggi. Pelaku nyalahin baju korban. Efek aurat berbungkus, liat jempol langsung ngaceng.”
Merespon cuitan Rexy inilah Lisa mengeluarkan pernyataan yang melecehkan perempuan Bali dengan kalimat: “Di Bali itu enggak ada pelecehan seksual karena kalau dilecehkan ya senang-senang saja, mau menyalurkan hasrat pun gampang karena pekerja seks komersial dan lokalisasinya available setiap jengkal, modal sedikit dapat. Jadi enggak akan ada yang laporinlah.”
Menanggapi cuitan tersebut, Ni Luh Djelantik yang juga politisi Partai Nasdem membagikan screnshoot cuitan tersebut di media sosialnya. Dalam salah satu unggahannya, Ni Luh Djelantik berencana melaporkan pemilik akun @lisaboedi ke polisi.
“Bagi yang mengenal Lisa Marlina. Tolong sampaikan kepadanya bahwa aku tidak tinggal diam atas penghinaan yang dia tuliskan terhadap Bali. Aku akan melanjutkan perihal ini ke pihak yang berwajib agar yang bersangkutan bisa mengklarifikasi pernyataannya dan membuktikan bahwa benar pelacuran dan pelacur available di setiap jengkal pulau kami…,” tulis perempuan yang akrab dipanggil Mbok Niluh tersebut di akun Instagramnya @niluhdjelantik, Minggu (21/7/2019).
Sementara di unggahan lainnya, Ni Luh Djelantik menuliskan: “Lisa Marlina. Aku gak peduli dengan orientasi atau pilihan politikmu. Tapi setidaknya berpikir dulu sebelum kamu menuliskan hinaan itu bahwa pelacuran dan pelacur available di setiap jengkal di Bali. Sungguh kebencianmu telah menutupi hatimu.Teruntuk pak Boediman Soemali. Mohon nasehati Neng Lisa ya Pak. Sekalian ajak piknik jauhan dikit agar gak kayak katak dalam tempurung ?? #peluktianglistrik”
Melalui pesan WhatsApp, Amik, personal asisstant Ni Luh Djelantik, mengatakan bahwa pada Senin (22/7/2019), perancang terkenal tersebut tidak jadi ke Polda untuk membuat laporan. “Belum. Tidak jadi hari ini. Mungkin besok nggih,” ujar Amik lewat pesan tertulisnya, sebagaimana diberitakan kompas.com.
Sementara itu, di dinding linimasa akun Twitter @lisaboedi, permintaan maaf atas kicauannya yang dianggap tidak pantas dan melecehkan Bali bertengger.
“Sekali lagi dari lubuk hati yang terdalam dan penyesalan saya memohon maaf apabila twitwar saya dengan ybs menyinggung perasaan banyak orang, akan saya jadikan pelajaran untuk lebih berhati2 dalam menyampaikan pendapat,” demikian tulisnya. (pp-02)