Logo Lama ‘Dibajak’, Kutus-Kutus Luncurkan Logo Baru Beraksara Bali

kutus kutus
Logo Kutus-Kutus baru ini resmi dilaunching pada Selasa 14 Mei 2024 di Buleleng. (cha)

SINGARAJA | patrolipost.com – Akibat ada kesalahan berkongsi di masa lalu kini Kutus-Kutus Herbal melakukan transformasi untuk produk unggulannya. Transformasi dilakukan dengan meluncurkan logo baru mengingat logo produk lama terdaftar bukan atas nama ownernya.

Perubahan logo  itu dari awalnya bertulisan latin kini diganti dengan menggunakan aksara Bali. Logo baru ini resmi dilaunching pada Selasa 14 Mei 2024 di Buleleng.

Bacaan Lainnya

Owner Kutus-Kutus Bambang Pranoto mengatakan, pihaknya mengubah logo minyak herbal ini lantaran sebelumnya kerap mendapat laporan dari pelanggan jika banyak produk Kutus-Kutus palsu yang beredar di pasar online. Selain itu juga sebagai bentuk untuk melestarikan budaya Bali. Mengingat Kutus-Kutus merupakan brand lokal yang dibuat dari Desa Bona, Gianyar.

“Sekitar 80 persen beredar di online barang palsu. Kami capek berantem dengan penipu. Jadi kami memutuskan untuk melakukan transformasi ke aksara bali,” katanya.

Selain itu imbuh Bambang, pihaknya juga menambahkan barcode serta foto dirinya pada setiap kemasan, sebagai upaya untuk memberitahukan kepada pelanggan jika minyak herbal tersebut merupakan racikan dari tangan Bambang sendiri.

Selain melaunching logo baru, dalam kesempatan itu Kutus-Kutus juga memperkenalkan Sanga-Sanga produk yang lebih ultimate, memiliki aroma lavender serta berkhasiat. Bambang menyebut, Sanga-Sanga ini dibuat sebagai bentuk menjawab kritik dari para pelanggannya. “Ini untuk menjawab customer yang tidak puas dengan Kutus-Kutus original.

Selain Sanga-Sanga, pihaknya juga meluncurkan produk skin care yang diracik dengan menggunakan bahan berbasis jejamuan asal Indonesia, tanpa zat kimia. Setelah bertransformasi, Bambang menargetkan produknya mampu terjual satu persen dari total 300 juta penduduk Indonesia per bulannya. (625)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.