Lomba Bibit Sapi Bali Jantan Meriahkan HUT Kota Gianyar

sapi 222222
Bupati Gianyar, I Made Mahayastra turut meninjau ternak sapi usai membuka Lomba Bibit Ternak Sapi Bali Jantan serangkaian HUT ke-254 Kota Gianyar di Lapangan Banteng, Desa Tegal Tugu, Jumat (11/4). (kominfo)

GIANYAR | patrolipost.com – Dalam upaya meningkatkan populasi produksi bibit sapi unggul, Pemerintah Kabupaten Gianyar menggelar Lomba Bibit Ternak Sapi Bali Jantan serangkaian HUT ke-254 Kota Gianyar di Lapangan Banteng, Desa Tegal Tugu, Jumat (11/4).

Lomba dibuka langsung oleh Bupati Gianyar, I Made Mahayastra.
Bupati Mahayastra mengatakan Lomba Bibit Ternak Sapi Bali Jantan kali ini tidak jauh berbeda dengan lomba di tahun-tahun sebelumnya, yakni untuk mencari bibit sapi yang unggul untuk dikembangkan. Mengingat sektor peternakan memegang peranan yang sangat strategis dalam pembangunan daerah maupun pembangunan nasional. Selain sebagai penyedia konsumsi protein hewani dan untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peternak, sektor peternakan juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam melestarikan Plasma Nutfah Sapi Bali dan mendukung Ketahanan Pangan Nasional.

“Kita mencari bibit sapi yang unggul, nantinya akan menjadi model spermanya untuk dikembangkan ke seluruh peternak yang ada di Gianyar, bahkan di Bali. Sehingga kita mengkonteskan perkecamatan, nantinya akan ada 14 sapi memperebutkan juara satu dan kita kasi hadiah 25 juta,” kata Mahayastra.

Bahkan bagi sapi yang ikut kontes diberikan biaya pengiriman sebesar 5 juta per-ekor, karena besarnya risiko membawa sapi dari peternakan. Lomba kali ini disambut antusiasme para peternak.

“Kegiatan ini untuk mengembangkan, bibit sapi dan jangan sampai para peternak sapi punah ” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Bibit Sapi Bali, Ni Putu Sarini mengatakan kegiatan lomba ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan pelestarian sapi Bali serta meningkatkan mutu dan jumlah ternak sapi khas Bali.

“Sehingga kita wajib melestarikannya, apalagi Provinsi Bali sudah ditetapkan sebagai sumber pelestarian bibit sapi Bali untuk dikembangkan ke seluruh Indonesia,” kata Putu Sarini.

Adapun kriteria penilaian lomba sapi jantan bibit yaitu, memiliki kondisi sehat yang bebas dari penyakit hewan menular, tidak memiliki cacat fisik dan genetis dan memiliki organ reproduksi yang baik serta memiliki ciri fisik sapi Bali yang memenuhi syarat kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan standar. Pelaksanaan penilaian sendiri sudah dimulai dari tanggal 3 Maret pada 7 kecamatan yang diikuti oleh 46 ekor sapi dilakukan oleh tim juri dari Pusat Unggulan Penelitian Sapi Bali dan LPPM Universitas Udayana.

Adapun jumlah sapi yang mengikuti lomba sebanyak 46 ekor, dimana setiap kecamatan memiliki wakil 6 ekor sapi. Nantinya dari hasil penjurian di tingkat kecamatan akan dipilih 2 ekor yang terbaik untuk mewakili di tingkat kabupaten.

“Jadi total jumlah sapi yang mengikuti lomba di tingkat kabupaten sebanyak 14 ekor, namun ada satu peternak yang mengundurkan diri,” lanjutnya. Untuk juara I, II, dan III dinilai berdasarkan penilaian oleh dewan juri.

“Puji Syukur kami panjatkan karena kegiatan ini telah berjalan lancar dan mendapat antusiasme masyarakata, semoga kegiatan ini dapat menjadi motifasi meningkatkan kualitas peternakan yang ada di Bali,” tutupnya. (kominfo)

Pos terkait