Turut serta menerima rombongan tim penilai dari pusat antara lain Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Denpasar, Ny Kerti Rai Iswara; Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Denpasar, Made Toya; dan segenap pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang ada di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar.
Tim Verifikasi melakukan penilaian langsung karena Desa Sanur Kaja masuk nominasi lima besar evaluasi perkembangan Desa dan Kelurahan Regional II Jawa-Bali. Kepada rombongan tim penilai, Made Toya mengatakan, Kota Denpasar secara berkelanjutan mengadakan evaluasi perkembangan desa dan kelurahan, dalam rangka pembinaan dan pengawasan desa.
Selain itu juga untuk menguatkan partisipasi masyarakat, kerja sama dan kemandirian masyarakat yang dilandasi dengan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat di bidang ekonomi sosial budaya dan kesehatan masyarakat. “Kami sangat mengapresiasi Desa Sanur Kaja masuk nominasi lima besar. Ini keberhasilan pemerintah dan warga seluruhnya,” kata dia.
Sementara, Kiki Sukirno mengatakan, tugas tim di sini untuk mengklarifikasi dan mencocokkan kesesuaian antara jawaban, instrumen penilaian dan data yang telah dikirimkan kepada tim evaluasi dengan data riil yang ada di lapangan. Adapun penilaian lomba ini dilaksanakan dalam lima tahapan, dimulai dengan penilaian administrasi, klarifikasi lapangan.
Kemudian pemaparan hasil klarifikasi, pemaparan calon juara lomba, dan penetapan juara regional. “Saya harapkan Desa Sanur Kaja tidak berhenti sampai lima besar, tapi bisa terus maju sampai jadi juara, karena desa ini memiliki banyak potensi di berbagai aspek bidang ekonomi, sosial, budaya, dan kesehatan masyarakat, serta pariwisata,” ungkap Kiki.
Perbekel Sanur Kaja, I Made Sudana, mengatakan, ada beberapa inovasi yang dilakukan seperti tata cara pemeliharaan dan penanganan anjing, program dharma yang bertujuan untuk mengontrol dan membasmi penyakit rabies. Pemerintah Desa Sanur Kaja juga bekerja sama dengan Gringgo di bidang pengelolaan sampah berbasis teknologi yaitu desa digital atau dedi.
“Gringgo adalah Jasa layanan pengangkutan Sampah. Dari aplikasi gringgo juga bisa membuat penggunanya dapat memantau secara real time mengenai proses pengangkutan sampah hingga ke tempat pembuangan akhir dan pendauran ulang,” ujarnya. Desa ini juga memiliki banyak potensi dan produk unggulan dalam memajukan sumber daya manusia. (yan)