DENPASAR | patrolipost.com – Perkumpulan mahasiswa dan mahasisiwi pemerhati Papua di Provinsi Bali menggelar Seminar Malleum Talk’s 7 dengan tema “Potret dan Harapan Sektor Keadilan Pembangunan Indonesia Bagian Timur” di Denpasar, Senin (4/3/2024). Acara ini dihadiri oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali, pakar keamanan wilayah, Mahasiswa Papua, perwakilan aktifis GMNI, PMKRI, HMI dan Ketua IMMAPA Bali.
Pembina Malleum, Efatha F B Duarte mengatakan, seminar ini bertujuan untuk memberikan pandangan terkait pembangunan di wilayah Papua. Sehingga harapannya mendapatkan pengetahuan bagaimana kondisi Papua yang aman dan damai.
“Kegiatan seminar ini adalah kegiatan rutin dengan tema yang berbeda-beda setiap penyelenggaraannya dan telah berjalan selama 7 dekade. Selama ini pendidikan yang adil dan maju seharusnya menjadi hasil langsung dari otonomi daerah yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada Papua. Faktanya belum seperti itu, pendidikan di Papua amat sulit dijangkau dan sulit mengalami kemajuan,” ungkapnya.
Duarte pun mengkritisi adanya ketimpangan antara data yang disajikan di berbagai laporan pemerintah dengan realita yang terjadi di tengah Papua saat ini.
“Bahwa keadilan adalah kemampuan untuk mau dan bisa merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat seperti di Papua. Maka kehadiran di tengah masyarakat menjadi suatu hal yang substansif. Diplomasi luar negeri untuk keutuhan wilayah Indonesia sangat dibutuhkan bagi masyarakat, sehingga menepis segala dinamika yang berkembang di Papua saat ini,” ujarnya.
Menurut Duarte, adanya harapan masa depan khususnya di bidang pendidikan bagi masyarakat Papua agar mampu mengolah SDA dan membangkitkan rasa semangat perjuangan memajukan SDM. “Kesimpulan dalam diskusi ini melahirkan satu pemikiran, yaitu bangsa Indonesia memiliki potensi Sumber Daya Alamnya sangat besar dan proses memajukan Sumber Daya Manusia akan terus mempunyai daya saing dengan negara maju lainnya. Siehingga dengan semangat kebhinekaan ini yang menjadi kekuatan dan keutuhan melalui pengamalan butir-butir Pancasila, yaitu sila ke lima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” pungkasnya. (007)