BORONG | patrolipost.com – Tembok Penahan Tanah (TPT) lapangan SDI Golo Wunis jebol. Padahal tembok tersebut selesai dibangun belum genap sebulan. Hal ini membuat masyarakat Heso, Desa Golo Wune, Lambaleda Selatan merasa kecewa dengan kualitas pengerjaan tembok penahan tersebut. Masyarakat menilai proyek tersebut membangun TPT hanya asal jadi.
Pantauan patrolipost.com, Sabtu (25/11/2023) tembok tersebut ambrol karena tidak kuat menahan tanah dari penggusuran lapangan, ditambah lagi, saat pengerjaannya tidak digali terlebih dahulu untuk fondasinya.
Ungkapan kekecewaan dan keprihatinan masyarakat Heso disampaikan tokoh Tu’a Golo (Kepala Kampung) Heso, Fidelis Fitalis. Menurut Fidelis, pengerjaan tembok tersebut asal jadi dan kualitasnya pun sangat diragukan. Buktinya, belum sebulan rampung tembok penahan tanah tersebut ambrol.
“Kualitas pengerjaan sangat diragukan. Ambrolnya TPT yang baru selesai dibangun tentunya memunculkan keraguan seperti apa sih kualitas pengerjaan proyek tersebut? Saya mewakili masyarakat Heso merasa kecewa karena pembangunan yang digencarkan di Heso malah kesannya hanya asal jadi,” kata Fidelis.
Fidelis juga mempertanyakan sumber dana pengerjaan proyek tersebut. Tidak ada papan proyek yang terpampang di lokasi pengerjaan perluasan lapangan tersebut.
“Saya sebagai tokoh masyarakat Heso merasa aneh dengan pengerjaan perluasan lapangan SDI Golo Wunis. Tidak ada papan proyek sehingga masyarakat tidak tahu CV yang menjadi kontraktor, pengawas dan berapa besar pagu anggaran pengerjaannya. Kemudian sumber dananya dari mana? Semuanya menjadi teka-teki selama papan proyek tidak terpampang di sana,” keluhnya.
Dari pantauan di lapangan memang tidak ada papan proyek yang terpampang sehingga masyarakat bingung terkait sumber dana, besaran pagu anggaran, kontraktor yang bertanggung jawab dan lain sebagainya.
Wakil Ketua II DPRD Manggarai Timur yang merupakan Putra Heso, Damu Damian belum menyampaikan komentar atas ambrolnya TPT di Lapangan SDI Golo Wunis. (pp04)