NEGARA | patrolipost.com – Warga binaan Rutan Kelas II B Negara di Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Baler Bale Agung, Negara dihebohkan ulah salah seorang tahanan bernama Putu Suastika (25). Tahanan kasus pencurian kendaraan bermotor ini memakan kotorannya sendiri karena mengaku disuruh sosok wanita dan seekor kera.
Ulah lelaki asal Banjar Dinas Tengah, Desa Lokapaksa, Seririt, Buleleng pada pekan lalu itu sontak membuat para penghuni lain disel tahanan khusus menjadi resah. Suastika juga sering berbicara sendiri dan kadang-kadang ketakutan.
Kepala Rutan Kelas II B Negara, Purniawal dikonfirmasi Rabu (19/6) mengatakan, pelaku curanmor ini sering mengaku melihat dua sosok gaib yang selalu menakut-nakutinya. Lelaki yang diringkus petugas Satreskrim Polres Jembrana ini mengaku ketakutan karena didatangi sosok seekor kera dan seorang wanita yang menyuruhkan memakan kotorannya sendiri. “Katanya kepada temannya memang ada sosok wanita dan kera yang dilihatnya. Jadi dua sosok yang dilihatnya inilah yang menyuruhnya,” ujar Purniawal.
Dikatakan Purniawal, pelaku pencurian kendaraan bermotor di 5 TKP ini masih berstatus terdakwa titipan hakim Pengadilan Negeri (PN) Negara dan sudah beberapa kali menjalani persidangan di PN Negara.
“Tahanan hakim. Memang sudah pernah menjalani sidang,” ungkapnya.
Putu Suastika melakukan curanmor dengan modus mencuri motor jelek dan ditukar dengan motor curian yang lebih bagus ini memang memiliki riwayat gangguan kesehatan jiwa. Sempat dirawat RSJ Bangli dan akhirnya ditahan dan dititipkan di Rutan. “Ya memang memiliki Medical Record gangguan jiwa,” jelasnya.
Dituturkannya, saat awal penahanan di Rutan yang dipimpinnya itu, gelagat Suastika memang beda dengan napi lainnya. Suastika cenderung memilih berdiam dan menyendiri serta susah diajak berkomunikasi. Ia tidak pernah mau diajak berbicara oleh teman satu selnya sehingga akhirnya ditempatkan di sel khusus dengan pengawasan ekstra.
“Awalnya kami tempatkan di sel Mapeling (Masa Pengenalan Lingkungan). Karena ada gelagat maka kami tempatkan di kamar khusus dengan dua tahanan lain. Tahanan ini juga memiliki hubungan sosial yang kurang baik dibanding tahanan lain. Kami juga tempatkan dua petugas untuk memantau,” paparnya.
Ulah Putu Suastika memakan kotoran sendiri ini, menurut Purniawal, terungkap setelah diketahui teman sekamarnya yang ditugaskan mengawasi Suastika. Ulahnya itu diketahui lantaran saat itu di mulutnya tersisa kotoran sehingga kejadian itu dilaporkan ke petugas jaga.
“Kami memang tidak lihat sendiri. Jadi dari temannya kejadian itu dilaporkan. Ya, kotorannya itu ada di mulutnya,” ujar Purniawal.
Kini mengantisipasi agar tidak berulah kembali, Suastika diawasi empat penjaga di sel khusus. Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Puskesmas di Negara untuk ikut memantau sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.
Suastika tercatat melakukan curanmor di 5 tempat kejadian perkara (TKP) yakni di Baluk Rening Negara, Banjar Pankung Tanah Kauh Melaya, Desa Nusasari Melaya, Banjar Tengah Negara dan di Desa Pengeragoan Pekutatan. Ketika awal ditahan, perilakunya memang agak aneh, tapi tidak meresahkan warga binaan lainnya. Namun tidak disangka, dalam seminggu terakhir, Suastika justru semakin hari berulah diluar nalar seperti bermain sendiri sampai memakan kotorannya sendiri walaupun sudah diawasi secara khusus.
“Setiap pagi pun kami selalu mengajak dia untuk berolahraga selama satu jam. Kami juga berharap supaya memang ada perubahan. Karena memang tahanan satu ini lain daripada tahanan yang lain,” tutup Purniawal. (pam)