Menko Airlangga: KEK Kura-Kura Bali Baby Step Indonesia untuk Berada di Ekosistem AI dan Semikonduktor

airlangga
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mengikuti acara Knowledge Sharing and Networking Event Shaping The Future Economy: AI & Semiconductor di Kampus UID KEK Kura-Kura Bali. (maha)

DENPASAR | patrolipost.com – Perkembangan teknologi digital yang demikian pesat telah direspons pemerintah dengan menerapkan kebijakan yang mendukung pemanfaatan teknologi digital di berbagai sektor dalam industri nasional.

Pemerintah juga telah meluncurkan Kerangka Ekonomi Digital Nasional pada tahun 2023 dengan memproyeksikan artificial intellegence (AI) dan semikonduktor yang menjadi komponen inti dari strategi ekonomi digital Indonesia.

Bacaan Lainnya

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan transformasi teknologi menjadi kunci untuk membuka potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk itu, pemerintah melakukan ekspansi ke beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ada di Indonesia dan memproyeksikan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan semikonduktor menjadi komponen inti strategi ekonomi digital.

Antara lain, Kampus Cabang King’s College London di KEK Singhasari, Malang, Jawa Timur, Monash University di Tangerang dalam bentuk KEK pendidikan dan kesehatan dan KEK Nongsa Digital Park Batam.

Menko Airlangga juga mendorong KEK Kura-Kura Bali menjadi Katalisator Teknologi dengan dibangun kampus ekonomi yang bisa menjadi jantung kehidupan dan otak intelektualitas berbasis AI dan Semikonduktor.

“Ini merupakan Baby Step Indonesia untuk berada di Ekosistem AI dan Semikonduktor,” kata Airlangga Hartarto dalam Knowledge Sharing and Networking Event Shaping The Future Economy: AI & Semiconductor di Kampus Unity in Diversity (UID) dalam Kawasan Ekonomi Khusus Kura-Kura Bali, Minggu, 29 September 2024.

Menurutnya, kampus UID yang berada dalam KEK Kura-Kura Bali dapat menjadi inti dari pengembangan sumber daya manusia. Khususnya untuk pengembangan sumber daya manusia di wilayah Indonesia Timur dan Tengah.

“Kalau kita bisa mengembangkan kampus Tshinghua di Indonesia dan menampung tidak hanya dari Jawa, tetapi juga Tengah dan Timur, saya rasa ini akan menjadi katalisator teknologi dan inovasi di Indonesia,” jelasnya.

Kampus UID Bali sendiri telah menjadi wadah berbagai kerja sama dalam program-program kepemimpinan dan pendidikan berkelanjutan antara UID dan Tsinghua Southeast Asia (TSEA).

Menko Airlangga berharap, Tsinghua University terus mengembangkan tidak hanya dalam bentuk center, tetapi ke depannya dalam bentuk kampus sehingga bisa menjadi kawah candradimuka untuk para pemuda Indonesia.

Selain memprakarsai dan meluncurkan Roadmap Making of Indonesia 4.0, Menko Airlangga juga telah meluncurkan Digital Economic Framework Agreement (DEFA) dalam upaya meningkatkan perekonomian di kawasan ASEAN.

Pemerintah juga telah membentuk satuan tugas terkait semikonduktor untuk mempercepat pengembangan ekosistem semikonduktor di Tanah Air.

Dalam waktu dekat, Indonesia akan memperluas kapasitas Assembly, Testing & Packaging  (ATP) lokal dan pengembangan talenta berketerampilan tinggi.

“Setiap pengembangan AI maupun semikonduktor di belakangnya ada puluhan manusia. Jadi ini justru akan menambah lapangan pekerjaan dengan skill yang berbeda-beda,” ucapnya. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.