LABUAN BAJO | patrolipost.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Warloka di Labuan Bajo, Rabu (20/07). Dalam kunjungannya, Menteri Basuki didampingi oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi.
Dalam kunjungannya, Menteri Basuki menyebutkan, diperlukannya manajemen yang baik dan konsisten dalam upaya menangani masalah sampah di Labuan Bajo.
“Yang namanya manajemen sampah tidak hanya di TPA ini, mulai awal sudah harus dibereskan, itu kalau orang mau mengelola sampah yang lebih baik,” ujarnya.
Diketahui, hingga bulan Juli 2022, jumlah produksi sampah di Labuan Bajo mencapai 16 ton per hari. Keberadaan TPST Warloka dioperasikan yang dapat mengolah sampah dengan kapasitas 20 ton/hari diharapkan mampu mendukung penanganan masalah sampah di Labuan Bajo.
Menteri Basuki menambahkan, seiring meningkatnya kunjungan serta aktivitas wisatawan di Labuan Bajo tentu akan berdampak pada tingginya produksi sampah. Untuk itu Ia menyampaikan, Kementrian PUPR akan menambah kapasitas TPST Warloka jika kapasitas sampah yang dibawa ke TPST Warloka meningkat melebihi kapasitas yang telah ada.
“Kalau ini nanti produksi sampahnya lebih, pasti akan ditambahin,” ujarnya.
Menteri Basuki juga menyebutkan diperlukannya kerjasama antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten dalam mengoptimalkan pengelolaan TPST Warloka. Selain fasilitas penunjang, hal lain yang tak kalah pentingnya adalah kualitas SDM dan anggaran biaya produksi.
“Saya kira nanti sama – sama karena tidak mungki saya serahkan ke beliau, karena untuk siapkan SDM nya, anggarannya, fasilitasnya, sambil kita latih, nanti lama lama kita serahkan ke Pemda. Ini Kolaborasi Pusat, Provinsi dengan Kabupaten, nah ini sekarang sedang kita kerjakan beliau (Bupati-red) lihat, dari Dinas Lingkungan Hidup juga lihat, habis itu nanti di tahun kedua misalnya, beliau kerjakan kita tetap disini, habis itu baru kita lepas,” tuturnya.
Saat ini TPST Warloka memiliki dua unit mesin incinerator yang mampu mengolah sampah menjadi residu abu berkapasitas 2 ton/hari. Keberadaan termal insinerator pada TPA Warloka digunakan untuk menjaga dan mengurangi timbulan sampah agar tidak bocor ke lingkungan, sampah tidak menumpuk di TPA, dan sampah tidak masuk ke laut.
Beroperasi sejak tahun 2021, TPST Warloka dibangun Kementrian PUPR diatas area seluas 0,99 Hektar dan menelan biaya pembangunan sebesar Rp. 19,3 Miliar. TPST Warloka direncanakan akan diresmikan oleh Presiden Jokowi Kamis, 21 Juli 2022 dalam agenda kunjungannya di Labuan Bajo 21-22 Juli 2022. (334)