SEMARAPURA | patrolipost.com – Bertepatan dengan HUT ke-177 Kabupaten Klungkung atau Puputan Klungkung TOSS Center Karangdadi, menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan residu berbasis ekonomi sirkular, dengan mengirimkan 28 ton Refuse-Derived Fuel (RDF) ke PT Kemasan Ciptatama Sempurna (KCS) di Pasuruan, Jawa Timur, Senin (24/4/2025) lalu.
Pengiriman RDF ini merupakan langkah awal dalam upaya besar menuju Klungkung tanpa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) pada tahun 2026.
Bupati Klungkung I Made Satria menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas pelaksanaan pengiriman RDF ini yang bertepatan dengan Hari Puputan Klungkung.
“Dalam kesempatan ini, sungguh berbahagia saya, bertepatan dengan Hari Puputan Klungkung, saya akan melaunching pengiriman RDF sesuai dengan angka Puputan Klungkung, tanggal 28 April, maka hari ini saya akan melaunching untuk pengiriman RDF sebanyak 28 ton,” ujar Bupati Satria.
Teknologi RDF yang dikembangkan di TOSS Center oleh PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL) telah menunjukkan hasil yang signifikan. Produksi RDF telah meningkat dari 4 ton per hari menjadi 11 ton per hari.
Bupati Satria berharap kapasitas ini bisa terus ditingkatkan hingga mencapai 50 ton per hari.
Direktur PT CTBL Putu Ivan Yunatana menyampaikan bahwa teknologi yang dikembangkan di TOSS Center adalah untuk mengelola residu bukan sampah, karena sampah adalah sumber daya yang dapat memiliki nilai ekonomis dan menjadi bahan baku dalam proses produksi daur ulang.
“Asalkan sampah tersebut terpilah antara organik dan anorganik. Dan akan menjadi residu bilamana tidak terpilah,” kata Ivan Yunatana.
Putu Ivan menambahkan, mesin CTBL yang merupakan karya anak bangsa ini awalnya memiliki kapasitas hanya 2,5 ton per hari dalam mengelola residu.
Namun berkat dukungan maksimal dari Pemerintah Kabupaten Klungkung, dalam tiga tahun kerja sama ini, pihaknya mampu menghasilkan RDF sebanyak 143 ton dari total residu sebanyak 1.809 ton yang masuk sejak Oktober 2023 hingga April 2025. Sehingga sampah residu tersebut tidak terbuang sia-sia ke TPA Sente.
“Tapi terolah menjadi sumber daya energi baru terbarukan (EBT) bekerja sama dengan off taker RDF yang di Pasuruan, Jawa Timur yakni PT Kemasan Ciptatama Sempurna (KCS) yang sudah menggunakan seratus persen RDF. Tidak lagi menggunakan batu bara dalam proses produksinya,” tegas Ivan.
Pengiriman RDF ini menjadi simbol semangat baru Klungkung dalam menjaga lingkungan dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan demikian, Klungkung semakin dekat menuju target bebas TPA pada tahun 2026. (pp03)