KUTA | patrolipost.com – Mengulang sukses lewat lagu karya perdananya “Satya Bertahan”, setahun lalu, salah seorang penyanyi lagu pop Bali, Nita Pramesti, kembali merilis lagu ciptaan sendiri yang kedua ‘Buktiang’, yang mengisahkan seorang wanita yang sedang menunggu ‘ditembak’ oleh pacarnya untuk mengungkapkan keseriusannya menjalin hubungan asmara.
“Yey, akhirnya new single aku sudah bisa tayang, terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa serta terima kasih juga atas support keluarga dan teman-teman, terima kasih banyak untuk FixYou yang telah membuat video ini sangat keren,” ujar dara manis yang memiliki nama lengkap Ni Kadek Nita Pramesti, saat ditemui di Kuta, Sabtu (11/7/2020).
Lagu ‘Buktiang’ yang berdurasi 4:26 menit dengan iringan musik hip hop R&B garapan Dek Artha ini dipublikasikan lewat YouTube, 9 Juli 2020 lalu.
“Terima kasih untuk arranger lagu Pak Dek Hartapro yang sudah mengemas lagu ini dengan sangat apik. Tidak lupa juga terima kasih kepada model video, semoga karya saya kali ini dapat diterima dengan baik,” harap Nita, mahasiswi Semester 5 Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) jurusan Manajemen Bisnis ini.
Putri kedua pasangan I Wayan Sukarna dan Ni Ketut Nendi, menuturkan, sengaja menciptakan lagu spesial ini untuk orang-orang yang masih belum diberi kepastian dalam hubungannya. Selain menekuni dunia tarik suara, adik I Gede Nova Riana yang juga kakak dari Ni Komang Natasya Kalia Pradewi ini ternyata juga piawai memetik senar gitar dan pandai memainkan beberapa instrumen tradisional seperti, gender, rindik, dan lainnya.
“Saya pertama kali tampil di depan umum saat kelas 6 di SDN 1 Ungasan, waktu itu menyanyikan lagu ‘Bungan Sandat’. Ketika duduk dibangku SMP Negeri 2 Kuta Selatan, saya sering tampil jadi sinden,” kenang cewek kelahiran Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, 28 Oktober 1999 itu.
Alumnus SMA Negeri 1 Kuta Selatan ini, ternyata sejak usia anak-anak, SMP, hingga SMA, sering menjuarai berbagai ajang lomba menyanyi pop Bali, macepat, dan mewirama, baik tingkat Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, maupun Provinsi Bali. (246)
