DENPASAR | patrolipost.com – Aliansi Mahasiswa Papua Komite Bali (AMP – KB ) menggelar aksi unjuk rasa di halaman Parkir Timur Lapangan Niti Mandala Renon, Sabtu (19/12/2020) pukul 10.00 Wita. Aksi unjuk rasa itu berdasarkan surat pemberitahuan oleh AMP – KB dengan Nomor: NO/01/AMP-D-BALI/ 2020 yang diikuti oleh 42 orang dengan Koordinator Lapangan, Yaseya Gobai.
Tujuan aksi unjuk rasa ini adalah untuk mendeklarasikan diri sebagai negara yang merdeka dan berdaulat kepada pemerintah RI dan menuntut pertanggungjawaban terhadap masyarakat Papua tentang Operasi Trikora yang ilegal di tanah Papua.
Dalam aksi massa AMP – KB itu terjadi penolakan oleh massa dari Organisasi Pekat IB yang diketua oleh Ida Bagus Alit Manuaba SSos dengan mengajak massa sebanyak 40 orang. Pada saat massa AMP ingin melakukan aksi long march dihadang oleh massa Pekat IB sambil menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Sedangkan massa Papua membalas dengan menyanyikan lagu yang isinya kata – kata Papua bukan Merah Putih dan berorasi Papua Merdeka.
Kabag Ops Polresta Denpasar Kompol Nyoman Gatra melakukan mediasi agar massa AMP membubarkan diri mengingat situasi mulai memanas untuk menghindari gesekan antara kelompok massa Pekat IB dan AMP. Namun massa AMP tidak mau membubarkan diri dengan tetap mempertahankan barisannya. Akhirnya pihak Kepolisian bertindak tegas dengan mengamankan massa AMP dan menggelandang mereka ke Mako Polresta Denpasar oleh anggota Opsnal Sat Reskrim Polresta Denpasar menggunakan truk Dalmas.
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Panjaitan dalam arahannya kepada massa AMP mengatakan, massa AMP jangan sampai tidak menunjukan rasa empati kepada semuanya karena merupakan calon penerus dalam membangun Papua. Menurut Jansen, Papua perlahan tapi pasti, pembangunan semakin baik sehingga jangan pernah meminta Papua merdeka karena Papua adalah bagian dari Indonesia.
“Adik-adik mahasiswa adalah orang pintar dan masa depan Papua. Jangan mau dibodohi oleh oknum untuk kepentingan sendiri. Tujuan adik-adik ke Bali adalah belajar, jadi tidak ada tujuan untuk merdeka, zaman pemerintah sekarang sudah membangun Papua dengan baik,” ujarnya.
Jansen Panjaitan mencontohkan, bagaimana Timor – Timur sekarang setelah melepaskan diri dan menyesal keluar dari Indonesia. Sehingga ia mengimbau massa AMP jangan terpengaruh dan selama di Bali patuhi ketentuan di Bali. Bali terpuruk dengan adanya Covid – 19. Tolong buka hati dan sebentar lagi Natal.
“Agar adik- adik tahu bahwa ini ada yang bayar, dan oknum tertentu yang mendapatkan uang. Sedangkan kalian tidak dapat apa- apa. Kalian diperalat oleh oknum- oknum, jangan mau dijadikan alat oleh penguasa,” imbuhnya.
Tujuan diamankan massa AMP karena di Bali lagi gencar-gencarnya menurunkan Covid – 19. Bali merupakan tujuan utama pariwisata dan saat ini sangat terpuruk. Salah satu penyumbang Covid, yaitu orang yang melakukan kerumunan.
Pukul 12.50 Wita peserta aksi AMP diberikan kesempatan makan siang di Mapolresta. Selanjutnya pukul 13.00 Wita, massa AMP meninggalkan Mako Polresta kembali ke titik kumpul Lapangan Renon diangkut truk Dalmas dikawal oleh Rainmas Polresta Denpasar untuk pulang kembali ke rumah masing – masing. (007)