SEMARAPURA | patrolipost.com – Pesona biota bawah laut menjadi daya tarik pariwisata di Kecamatan Nusa Penida. Namun tak bisa dipungkiri, wisatawan yang datang ke Nusa Penida terus mengalami penurunan karena pandemi Covid–19. Imbasnya, kegiatan pariwisata seperti mati suri, pergerakan ekonomi sangat terasa mengalami penurunan.
Terhentinya pariwisata, penggiat terumbu karang tetap aktif merawat dan memelihara terumbu karang yang ada di Nusa Penida khususnya di Desa Ped.
Penggiat terumbu Karang, I Nyoman Karyawan saat dikomfirmasi, Selasa (25/5) menyatakan meski pariwisata istirahat, pihaknya tetap melakukan kegiatan pemeliharaan terumbu karang.
“Kita tetap melakukan kegiatan pemeliharaan terumbu karang, transplantasi karang dilakukan secara berkala setiap tahunnya, sekarang mulai ada hasilnya. Mengingat terumbu karang adalah objek vital bagi Nusa Penida,” ujar I Nyoman Karyawan.
Ia berpendapat, terumbu karang saat ini dalam kondisi sehar, rata-rata tingkat keberhasilan penanaman 95 persen. transplantasii atau penanaman dilakukan di daerah Ped lebih tepatnya di SD Point.
Luas lahan yang ditanam sekitar 20 are, sementara kara terbaru yang ditanam sebanyak 6.000 bibit karang pada bulan Februari lalu, dihitung setiap bulan rata-rata 100 bibit karang baru yang ditanam. Dengan berbagai metode dan media tanam.
para penggiat terumbu karang Nuansa Pulau melakukan kerja sama dengan Coral Triangle Center, Ocean Gardener, Dinas Kelautan dan Perikanan Bali, Pemerintah Desa Ped dan Pemda Klungkung.
Ia mengaku peran masyarakat dan juga pemerintah juga ambil bagian membina dan memfasilitasi kegiatan ini masih perlu ditingkatkan.
“Mengingat terumbu karang menjadi tujuan wisata, kita berharap semua masyarakat ikut peduli. Kegiatan transplantasi karang sudah dilakukan dari 5 tahun yang lalu, dan efektif kelompok terbentuk tanggal 24 Juni 2020 dengan jumlah anggota 24 orang, “ pungkasnya. (855)