DENPASAR | patrolipost.com – Kegiatan Meetings, Incentives, Conventions and Exhibitions (MICE) dan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dapat mendukung serta menopang pertumbuhan ekonomi Bali secara berkelanjutan. MICE bisa menjadi media untuk mempromosikan pariwisata, produk UMKM hingga budaya melalui side event seperti saat welcoming dinner.
Ketua Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali (AMPB) Gusti Kade Sutawa mengatakan MICE harus menjadi perhatian serius semua otoritas terkait, termasuk pemerintah daerah Bali.
“Salah satu kegiatan di dalam MICE adalah perjalanan insentif yang bisa digunakan sebagai media promosi destinasi dan pengenalan budaya lokal,” ujarnya.
Sehingga event MICE ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect, lantaran pengeluaran dari wisatawan bisnis dua kali lebih tinggi daripada wisatawan leisure dengan rata-rata menginap selama 3 hari.
“Hal itu tentu perlu didukung dengan promosi Kemenparekfraf dan kemudahan bagi travellers ke Bali, baik menyangkut ketersediaan penerbangan maupun visa. Khususnya e-VOA yang baru diluncurkan dapat diperluas lagi ke negara-negara lainnya,” ucapnya.
Kade Sutawa mengaku optimis wisman akan tetap datang ke Bali selama 2023 meski resesi global melanda sejumlah negara. Melihat pengalaman Bali sebelumnya selama 2 tahun menghadapi pandemi, dengan kearifan lokalnya membuktikan Bali mampu bertahan melewati pandemi Covid-19. Hal tersebut akan menjadi modal kuat bagi Bali untuk menghadapi berbagai krisis di masa depan.
“Meskipun resesi, kami yakin wisman akan tetap ke Bali. Memang ada yang menunda perjalanan tetapi market premium tetap jalan. Oleh karena itu, saat ini kami fokus untuk menggaet wisman premium untuk datang ke Bali,” ucap Kade Sutawa.
Menurutnya dalam kearifan lokal Bali, ketenangan dan kedamaian menjadi kunci menghadapi krisis seperti pandemi. Optimisme pariwisata Bali juga didukung dengan sudah terjadwalnya berbagai kegiatan MICE berskala besar di Bali, mulai dari World Tourism Network Travel Summit yang dijadwalkan berlangsung pada 2023 hingga event ASEAN Summit pada Desember 2023 mendatang.
Sementara pelaku pariwisata Anak Agung Wirtama mengungkapkan berbagai kegiatan MICE membawa angin segar bagi sektor pariwisata. Tidak terkecuali KTT G20 di Bali beberapa waktu lalu mulai dari side event hingga puncaknya yang mendatangkan pemimpin besar berbagai negara memberikan pengaruh positif dalam menopang perekonomian pelaku pariwisata dan UMKM Bali.
“Tidak terkecuali UMKM yang mendukung suvenir. Hasilnya, ekonomi Bali ikut bertumbuh termasuk melonjaknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara,” sebutnya.
Lebih lanjut, pihaknya berharap pemerintah dan pihak-pihak lain di Bali agar mampu menjadi tuan rumah kegiatan MICE. Terlebih para delegasi internasional yang melaksanakan MICE di Bali tentu dapat mempromosikan Bali sebagai salah satu destinasi MICE, dan business serta leisure ke depan. (030)