DENPASAR | patrolipost.com – Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Michelin untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai serta menjalankan proses bisnis yang berkelanjutan sekaligus sebagai upaya mendukung kebijakan pemerintah sesuai Peraturan Presiden nomor 97 tahun 2017 tentang pengurangan sampah plastik hingga 30 persen pada tahun 2025.
“Michelin berpegang teguh pada komitmen menciptakan proses bisnis yang berkelanjutan dengan menggunakan pendekatan ekonomi sirkular yaitu mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse), mendaur ulang (recycle), dan memperbarui (renew). Menghilangkan bungkus plastik pada ban akan secara signifikan mengurangi sampah plastik sekali pakai yang dihasilkan oleh produk Michelin,” kata Presiden Direktur Michelin Indonesia, Steven Vette.
Michelin Indonesia telah menargetkan nol sampah bungkus plastik pada seluruh produk ban yang diproduksinya, pada tahun 2022. Saat ini, mayoritas negara di dunia di mana Michelin menjalankan bisnisnya sudah tidak lagi menggunakan pembungkus plastik untuk ban roda maupun ban roda empat. Meskipun penjualan ban mobil penumpang di Indonesia tidak menggunakan bungkus plastik, sebagian besar ban roda masih dibungkus plastik.
Steven memastikan penghilangan bungkus plastik tidak akan mempengaruhi kualitas dan performa ban. Ia menambahkan ban Michelin diproduksi dengan menggunakan bahan baku kualitas terbaik dan mengikuti standar keselamatan tertinggi. Penanganan dan pemeliharaan ban motor yang sudah tidak dibungkus tidak berbeda dengan ban-ban lain pada umumnya.
Langkah Michelin untuk meniadakan bungkus plastik untuk ban motor dimulai sejak Maret 2021. Kebijakan ini akan diikuti oleh perusahaan Michelin lainnya di Indonesia, yaitu Multistrada Arah Sarana. Secara bertahap hingga akhir 2021, Michelin berharap dapat mengurangi lebih dari 80 persen sampah plastik sekali pakai yang dihasilkan oleh ban motor Michelin dan merek lain milik perusahaan Michelin.
“Setiap tahun Michelin dan Multistrada Arah Sarana menghabiskan rata-rata 300.000 kilogram plastik untuk membungkus ban. Bungkus ini pada akhirnya dibuang dan menjadi sampah. Pada 2022 kami menargetkan 0 net sampah bungkus plastik ban,” kata Steven. Head of Marketing Consumer Products Michelin Indonesia, Roslina Komalasari, mengatakan kebijakan meniadakan bungkus plastik ini didukung sepenuhnya oleh mitra distribusi Michelin yaitu Planet Ban.
Michelin memasang stiker berdasarkan pola, kategori dan ukuran untuk memudahkan penjual dan pengguna menemukan ban yang di butuhkan. “Keuntungannya pengguna yang ingin membeli ban dapat langsung melihat pola kembangan ban,” imbuh Roslina.
Sebelum inisiatif ini diluncurkan Michelin telah melakukan serangkaian uji pengiriman dari pabrik di Thailand dan Cikarang, Jawa Barat menuju gudang distribusi Michelin di Jakarta dan Cikarang, hingga ke toko distributor di Jawa Timur dan Bali. Mulai tanggal 1 Maret 2021, konsumen bisa mendapatkan ban motor Michelin tanpa bungkus plastik di toko-toko Planet Ban dan toko distributor lainnya di seluruh Indonesia. (529)