SINGARAJA | patrolipost.com – Gerai penyedia minyak goreng di sejumlah toko modern berjejaring di Kota Singaraja, Buleleng Bali terlihat kosong. Hal itu akibat diserbu masyarakat setelah pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 03 Tahun 2022 tentang Penyediaan Minyak Goreng Kemasan untuk Kebutuhan Masyarakat yang dijual setara seharga Rp 14.000 per liter yang berlaku pada 19 Januari 2022 lalu.
Namun demikian Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagprinkop UKM) Kabupaten Buleleng Drs Dewa Made Sudiarta MSi meminta masyarakat untuk tidak panik merespon perubahan harga minyak goreng tersebut menyusul kenaikan harga minyak goreng sebelumnya dalam dua bulan terakhir.
“Kami berharap masyarakat tidak panik, selain stok minyak goreng untuk Buleleng dalam 1 minggu ke depan masih cukup. Bahkan seretnya distribusi minyak goreng kemasan akibat masih adanya proses penyesuain harga dari distributor kepada ritel akibat pembelian sebelum harga diturunkan,” jelas Dewa Sudiarta, Kamis (27/1/2022).
Dewa Sudiarta menekankan masyarakat tidak perlu panik dan belanja minyak goreng sesuai kebutuhan karena untuk Buleleng masih tersedia stok sebanyak 145 ribu liter dalam kemasan. Memang kondisi di lapangan yakni di ritel dan toko modern termasuk pasar rakyat sudah menggunakan satu harga sesuai kebijakan pemerintah. Namun akibat adanya panic buying pembelian masih dibatasi satu orang mendapat jatah dua liter.
“Ada kekhawatiran masyarakat dalam membeli minyak goreng sehingga melibatkan banyak keluarga agar memperoleh minyak goreng karena penjualan dibatasi. Pemerintah menjamin melalui Permendag dan karena itu masyarakat tidak perlu khawatir bahwa stok minyak goreng tersedia dalam jumlah yang cukup dan harga yang terjangkau,” imbuhnya.
Dewa Sudiarta menyebut sudah melakukan pantauan ke berbagai pasar dan toko-toko ritel modern setelah seminggu diberlakukan satu harga yakni Rp 14 ribu/liter untuk minyak goreng.
”Untuk ritel-ritel modern berjejaring sudah menerapkan harga Rp 14 ribul/liter minyak goreng kemasan dalam berbagai merek. Pembeliannya masih dibatasi maksimal dua liter untuk masing masing pembeli guna menjaga keseimbangan stok minyak goreng,” ucapnya.
Begitu juga untuk pasar rakyat/tradisional, ritel modern lokal, Dewa Sudiarta mengatakan, sudah menerapkan harga Rp 14 ribul/liter dalam kemasan berbagai merek. Khusus untuk minyak goreng stok sebelumnya sedang dalam proses rafaksi/penurunan harga dengan distributor/supplayer sehingga dapat dijual kembali dengan harga sesuai kebijakan pemerintah.
“Intinya masyarakat tidak perlu panik, sekarang masih dalam tahap proses rafaksi penyesuaian harga di tingkat distributor dan ritel. Setelah ini beres semua akan berjalan normal,” tandasnya. (625)