SEMARAPURA | patrolipost.com – Semua sekolah di Klungkung akan melakukan Perencanaan Berbasis Data (PBD) mulai Maret 2024. Seperti apa penerapannya, yang jelas perlu Standard Operating Procedure (SOP) agar apa yang dituju dengan program tersebut tidak sia-sia.
Hal tersebut dibahas oleh Pj Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika didampingi Kadis Pendidikan Kabupaten Klungkung, I Ketut Sujana saat menerima Audiensi Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bali di Ruang Rapat Kantor Bupati Klungkung, Sabtu (16/3).
Dalam audiensi terkait Perencanaan Berbasis Data. Dimana Perencanaan Berbasis Data adalah bentuk pemanfaatan data pada platform Rapor Pendidikan sebagai bentuk intervensi satuan maupun dinas pendidikan maupun pemerintah daerah terhadap mutu dan capaian pendidikannya dan bertujuan untuk mencapai peningkatan serta perbaikan mutu pendidikan yang berkesinambungan.
Perencanaan Berbasis Data ini direncanakan akan dilaksanakan di Kabupaten Klungkung pada Bulan Maret tahun 2024 ini.
“Saya berharap Perencanaan Berbasis Data di Kabupaten Klungkung bisa berjalan dengan lancar sehingga bisa meningkatkan mutu pendidikan di Klungkung kedepan,” ujar Pj Bupati Jendrika di sela-sela audiensi.
Menyikapi upaya mulia dibidang pendidikan ini Kadisdikpora Klungkung, Ketut Sujana, Minggu (17/3/2024) menyatakan seperti apa terjemahannya nanti kita akan rembugkan dalam rapat bersama pihak BPMP Bali dengan menghadirkan pihak Bapeda, Keuangan dan Aset, bersama Pj Bupati bertempat di Hotel Wyntham nanti.
Menurutnya sebenarnya dana BOS yang ada di masing-masing sekolah itu agar dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan di Klungkung.
“Intinya dana BOS itu dimanfaatkan sesuai kebutuhan sekolah serta bisa dipergunakan untuk peningkatan mutu pendidikan,” ungkap Kadisdik yang juga tokoh Desa Paksebali ini optimis.
Lebih jauh disebutkan jika dibutuhkan untuk belanja modal seperti pengadaan laptop itu yang dianggarkan agar sesuai dengan berbasis data untuk kepentingan sekolah.
“Jika nantinya dana BOS ini kurang kita harapkan adanya sering dari pemerintah daerah untuk mencukupi hal ini, kan tidak semua sekolah dana BOS nya besar seperti di Nusa Penida ada sekolah yang hanya ada 25 murid,” pungkasnya. (855)