BANGLI | patrolipost.com – Sebelumnya Penglisir Puri Agung Bangli mengusulkan tiga nama untuk ibukota Bangli yakni Arumpura, Prameswara Pura dan Sukha Pura. Kini muncul usulan nama lainnya yang datang dari guru asal Banjar/Kelurahan Kawan, I Wayan Tamba. Guru SMKN I Bangli ini mengusulkan nama ibukota Bangli yakni “Mandara Pura”.
Menurut Wayan Tamba, sebagai warga Bangli dirinya ingin ikut berpartisipasi dan memberikan sumbangsih buat tanah kelahiranya Maka dalam pengusulan nama ibukota Bangli, dirinya mengusulkan nama yakni “Mandara Pura”.
Wayan Tamba menjelaskan, Mandara Pura memiliki arti terdiri dari dua kata. Kata Mandara sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta yang artinya bersolek, menghias atau menata. “Mandara juga diartikan pemimpin Bangli yang sedang mempersiapkan diri untuk lebih menata, baik manajemen ataupun performance Bangli dan jajaranya,” ujarnya, Kamis (29/4/2021).
Kata Guru bidang studi Bahasa Indonesia ini, kata Mandara juga didapatkan dari filosofi perputaran Mandara Giri yang bertujuan untuk mendapatkan amertha untuk mensejahterakan rakyatnya. Kemudian Pura sendiri memiliki arti sebagai tempat suci, negara dan istana.
Wayan Tamba tidak mengambil nama dari purana karena pihaknya ingin nama ibukota universal, tidak hanya mewakili satu wilayah atau golongan. “Nama diambil secara universal dan bisa menggambarkan Bangli secara menyeluruh. Saya tidak mengambil dari purana karena sudah tertuang dalam sejarah Bangli,” jelasnya.
Nama tersebut diharapkan bisa menjadi semangat untuk pembangunan Bangli. Bangli bisa lebih baik dari sisi penampilan luar maupun dari dalam.
Sebut Wayan Tamba, terkait pengusulan nama ibukota telah disampaikan gagasan tersebut kepada Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, meski melalui media sosial. “Saya sudah sampaikan kepada beliau dan mendapat respons baik. Jika nanti ada semacam diskusi atau seminar, tentu kami siap untuk menjelaskan secara terinci,” ungkapnya.
Sebelumnya terkait nama ibukota, Bupati Sang Nyoman Sedana Arta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. Menurut Bupati Sedana Arta, jika nama ibukota akan melalui pembahasan dan akan diperdalam. “Kami akan melakukan diskusi, dengan mengundang sejarawan, akademisi. Tentu harapan kami nama ibukota diterima semua pihak,” sebutnya.
Kata Sedana Arta, jika sudah disepakati satu nama maka nantinya akan diajukan ke DPRD Bangli untuk mendapat persetujuan. Bila telah disetujui akan diajukan ke Mendagri melalui Gubernur Bali. (750)