Munculnya Kelompok ‘Rebahan’ dan ‘Mager’ Jadi Perhatian Mendukbangga

gen rebahan
Ilustrasi kaum rebahan. (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Kehadiran gawai atau ponsel di zaman ini menyebabkan lahirnya generasi yang hoby rebahan sambil menatap layar ponsel. Oleh karena itu, intensitas mengobrol bersama keluarga menjadi kurang karena satu-satunya yang dianggap sebagai gudang solusi adalah ponsel.

Semakin banyaknya kaum muda yang hobi rebahan turut menjadi perhatian Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji.

“Anak usia 10-24 tahun sekarang hobinya rebahan, malas bergerak (mager), semua urusan selesai dengan handphone, maka ngobrol dengan keluarga ini solusi daripada ngobrol sama ponsel, gerakan ngobrol dengan keluarga,” katanya di Jakarta, Rabu (11/12/2024) dikutip dari Antara.

Gerakan ngobrol dengan keluarga pun dimulai dari Kemendukbangga sendiri dengan memerintahkan seluruh pegawai untuk pulang tepat waktu dan meluangkan waktu ngobrol bersama keluarga.

“Saya perintahkan semua mulai jam 4 sore pulang, ngobrol dengan keluarga, itu banyak terjadi kasus ada anak membunuh ayah, membunuh keluarganya, solusinya ngobrol,” ucapnya.

Selain itu, gerakan satu jam olahraga sebelum pelajaran di sekolah yang diinisiasi Presiden Prabowo merupakan sebuah solusi bagi mereka yang malas gerak (mager) dan suka rebahan.

“Ini mengurangi mager, setiap hari minimal satu jam olahraga, sebelum pelajaran ada senam tipis-tipis untuk mengurangi hobi mager,” ujar dia.

Menurut Wihaji, peran membesarkan anak merupakan tugas ayah dan ibu. Oleh karena itu, ayah juga harus bisa membuat anak-anak nyaman. Karena peran bersama, maka mengurus anak tidak semata-mata urusan para ibu.

“Ayah harus hadir, jangan menyerahkan semua kepada ibu, menyusui dan lain sebagainya, penting untuk memberi sentuhan, ada chemistry,” tutupnya. (pp04)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *