Murid SD di Maluku ke Sekolah, Berenang Seberangi Sungai Setiap Hari

murids 1aaxxxx
Murid SD Negeri 9 Kilmury, Dusun Dawang, Maluku, berenang seberangi sungai setiap hari pergi dan pulang sekolah. (ist)

MALUKU | patrolipost.com – Ketimpangan sosial antara masyarakat di perkotaan dengan pedesaan memang nyata. Apalagi di pelosok-pelosok Indonesia, fasilitas umum dan infrastruktur jangan disamakan dengan kota.

Demikian pula untuk akses pendidikan dan penunjang lainnya. Beda jauh. Banyak gambaran viral mengenai fasilitas umum di pedesaan dan pedalaman Indonesia yang tidak sebaik di kota. Harusnya membuat masyarakat di perkotaan jadi lebih bersyukur.

Seperti yang viral lagi baru-baru ini, sekelompok anak menantang maut, bertaruh nyawa hanya untuk bisa pergi ke sekolah dan kembali lagi ke rumah. Sebab, infrastrukturnya tidak memadai.

Beda dengan anak-anak di perkotaan yang bisa nyaman dan aman berangkat ke sekolah, tidak demikian seperti yang viral di video yang banyak beredar di media sosial. Dibagikan di Instagram @indonesia_geographic, memperlihatkan anak-anak di Dusun Dawang, Pulau Seram, Maluku, menyeberang sungai untuk bersekolah.

Pakai jembatan? Tidak. Pakai perahu? Juga bukan. Caranya ekstrem, beberapa anak, menyeberang sungai dengan cara berenang, mirip film Indiana Jones saat berburu harta karun namun mesti menyeberang sungai dengan cara yang sulit.

Dalam video viral tersebut, anak-anak menyeberang sungai dengan cara berenang. Tas dan sepatu mereka dipanggul di atas kepala, sementara anak-anak tersebut berenang di aliran sungai yang bisa dibilang tidak kecil.

“Setiap pagi, anak-anak Dusun Dawang, Maluku, berdiri di tepi sungai, menggenggam sepatu dan tas mereka. Arus deras bukan alasan untuk berhenti. Jika air surut, mereka bisa berjalan melewati pantai. Jika pasang, satu-satunya cara ke sekolah adalah berenang atau berpegangan pada batang pohon sebagai pelampung,” demikian caption video di unggahan Instagram tersebut.

Akun tersebut menjelaskan, mereka adalah murid SD Negeri 9 Kilmury, sekolah yang berjarak empat kilometer dari rumah mereka. Tidak ada jembatan, tidak ada perahu. Setiap hari, nyawa mereka dipertaruhkan demi pendidikan.

Video tersebut kemudian memancing beragam reaksi dari masyarakat. Miris? Sudah pasti. Di tengah berbagai program yang tengah dibuat pemerintah, apalagi program Makan Bergizi Gratis (MBG), masih ada anak-anak yang kesusahan untuk sampai ke sekolah mereka.

“Solusinya MBG, nanti dapet makan…. Ga penting jembatan,” komentar akun Instagram @sfo_wahyu.

Video tersebut telah mendapatkan ribuan impresi dari netizen. Likes-nya sudah mencapai seribu lebih. Sementara komentarnya ratusan, dan keseluruhan komentar bernada sindiran terhadap pemerintah baik pusat atau daerah.

“Ya Alloh… Pemanggku negeri semoga tergerak hati… Program yg g penting amat bisa di alihkan buat yg lebih urgent,” komentar pengguna Instagram dengan akun @zaki.ziki.1. (305/jpc)

Pos terkait