DENPASAR | patrolipost.com – Hujan lebat yang melanda Kota Denpasar pada Kamis, 29 Oktober 2020 sore menimbulkan genangan di beberapa titik. Adapun titik genangan terjadi di saluran Jalan A Yani, Saluran Jalan Tukad Gangga dan Saluran Jalan Kaliasem. Namun demikian, sesaat setelah hujan reda, genangan secara keseluruhan telah dapat diatasi.
“Hanya di tiga titik, Jalan A Yani, Jalan Tulad Gangga dan Jalan Kaliasem, namun semuanya sudah dapat diatasi setelah hujan reda,” ujar Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta, saat dikonfirmasi, Jumat (30/10/2020).
Lebih lanjut dikatakan, sebagai upaya pencegahan Pemkot Denpasar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus menggencarkan pembersihan sungai, jaring sampah dan saluran air. Hal ini lantaran memasuki akhir tahun yang identik dengan musim penghujan. Sehingga dilaksanakan sebagai upaya antisipasi dalam mencegah meluapnya air sungai atau saluran air akibat adanya sedimentasi, sampah atau benda lainya di sungai.
“Pembersihan ini lebih kepada upaya untuk mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya, hal ini dilaksanakan secara rutin, sehingga saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan di titik tertentu,” ujarnya.
Kemudian, dari hasil kegiatan yang dilaksanakan rutin setiap hari ini ditemukan permasalahan klasik. Terutama, masih ditemukanya sampah yang memenuhi sungai dan salter penjaring sampah. Kondisi inilah yang biasanya menimbulkan banjir atau luapan air saat musim menghujan akibat tersumbatnya saluran air.
“Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air,” jelasnya.
Jimmy mengungkapkan bahwa secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Denpasar sudah baik. Namun tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat membuat terjadi genangan di beberapa titik dan masih dapat diatasi.
“Kita ketahui Denpasar merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi aliran air menuju muara,” paparnya.
Jimmy Sidharta mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan sungai dan saluran air lainnya. Hal ini mengingat sudah memasuki musim hujan. Sedangkan Bali khususnya Kota Denpasar yang bertumpu pada sektor pariwisata juga wajib menjaga kebersihan lingkungan.
“Selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara, ini akan mengotori pantai, jadi masyarakat dimohon untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air,” pungkasnya. (cr02)