Nelayan Patas Grokgak Buleleng Pulihkan Terumbu Karang

SINGARAJA | patrolipost.com – Nelayan Banjar Dinas Yeh Biu, Desa Patas, Kecamatan Gerokgak bersama Pelindo III Celukan Bawang dan Kodim 1609 Buleleng melakukan upaya pemulihan terumbu karang dengan cara menebar bibit terumbu karang di wilayah pantai desa tersebut.
Sebanyak 1.200 bibit terumbu karang ditebar di kawasan pantai Desa Patas pada radius 200 meter dari bibir pantai, Rabu (4/9).

Terumbu karang ‘ditanam’ menggunakan media kerangka besi berukuran 3×2 meter, lalu potongan-potongan karang ditempel di atasnya. Kegiatan tersebut melibatkan TNI dari Kodim 1609/Buleleng, karyawan Pelindo III Celukan Bawang, penggiat lingkungan dari komunitas Bali Resik.

Sebelum dilakukan penanaman terumbu karang dengan model transplantasi, peserta melakukan aksi bersih-bersih sampah plastik dan menebar benih bibit ikan badeng dan krapu di laut.

Ketua Kelompok Nelayan Sari Indah, Desa Patas, Abu Hasan (56) mengatakan, sangat mensyukuri nelayan dilibatkan dalam pelestarian terumbu karang melalui bantuan berupa corparate sosial responsibility (CRS) Pelindo III Celukan Bawang untuk konservasi terumbu karang. Selain itu, nelayan juga diberikan bantuan bibit ikan kerapu dan bandeng untuk dilepas liar di laut.

“Kami berterima kasih karena bantuan ini tidak saja fisik namun pengetahuan dan edukasi yang diterima nelayan sangat membantu kami cara untuk melakukan pelestarian terumbu karang di laut,” kata Abu.

Abu membenarkan sebanyak 1.200 bibit terumbu karang ditanam berjarak 200 meter dari bibir pantai dengan model transplatansi di laut. Model transplatansi menggunakan media kerangka besi yang berukuran 3×2 meter. Potongan-potongan karang kemudian ditempel di atas besi dan ditanam di dasar laut pada kedalaman 10 meter lebih.

Upaya untuk menumbuhkan terumbu karang di Desa Patas merupakan langkah untuk mengembalikan alam bawah laut yang pernah rusak sejak 30 tahun silam. Penyebabnya, menurut Abu, selain karena faktor cuaca ombak atau gelombang, yang terparah adalah eksploitasi ikan hias besar-besaran dengan menggunakan bahan kimia potassium dan bom ikan.

“Bahkan ada yang menggunakan bom ikan. Dan yang terparah pernah terumbu karang diambil untuk keperluan bahan kapur,” imbuhnya.
Dan kini, perlahan kesadaran para nelayan di desanya mulai tumbuh dan menginginkan adanya konservasi terumbu karang. Masyarakat nelayan sudah menghilangkan cara menangkap ikan dengan dengan merusak karang.
“Ke depan, kami sudah bersepakat seluruh anggota nelayan dan masyarakat akan menjaga dan melindungi terumbu karang dilepas pantai Desa Patas dari upaya perusakan pihak yang tidak bertanggungjawab,” tandasnya.

GM Pelindo III Celukan Bawang Rio Dwi Santoso mengatakan, pemberian bantuan berupa konservasi terumbu karang dan bibit ikan merupakan bentuk dukungan Pelindo terhadap kelestarian lingkungan. Khususnya wilayah laut konservasi Desa Patas yang berada di utara Bali. Selain itu, yang menjadi konsen Pelindo yakni melakukan pelestarian lingkungan, bersih pantai, penanaman pohon dan pembagian botol air minum reduce ke sekolah.

“Ini bentuk komitmen kami untuk menjaga lingkungan. Dan kami berharap bantuan ini memberi manfaat  dalam upaya ikut merawat lingkungan agar tetap lestari,” ujarnya.

Sedangkan Dandim 1609/Buleleng Letkol Infantri Verdy de Irawan mengatakan, kapasitas TNI dalam ikut menjaga kelesatrian lingkungan berdasar UU NO 34/2004 terkait tugas pokok TNI yakni Opersi Militer untuk perang dan operasi militer selain perang.
“Salah satu pointnya ikut mencegah rusaknya lingkungan dan juga membantu pemerintah daerah untuk kesejahteraan masyarakat. Kalau terumbu karang rusak berarti ikan tidak ada yang berimbas pada penghasilan nelayan,” ujarnya.

Dalam konteks itu, TNI turun untuk ikut membantu merawat lingkungan laut sehingga terpelihara dan berimbas pada penghasilan nelayan. Kalau ekosistem ikan terawat dengan baik ikan akan semakin berkembang. Dan merawat ekosistem laut juga menjadi bagian tugas TNI. (war)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.