KUTA | patrolipost.com – General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Herry A.Y Sikado mengakui kesulitas mendapatkan peralatan kesehatan berbasis teknologi yang berfungsi untuk langsung mendeteksi suhu tubuh para penumpang atau pengguna jasa agar bisa mengidentifikasi gejala dan tanda awal virus Corona (Covid-19).
Berbagai upaya dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran wabah Corona yang menggemparkan masyarakat di seluruh dunia. Bali yang memiliki mobilitas tinggi patut melakukan kewaspadaan guna menghindari penyebaran Covid-19 yang dibawa oleh orang asing saat melakukan perjalanan wisata di Bali.
Pihaknya mengaku kesulitan mendapatkan masker, namun telah memperoleh bantuan dari Provinsi Bali. Dalam hal ini dia mengaku sudah berkoordinasi dengan kantor pusat, Angkasa Pura 1 untuk pengadaan masker dan tambahan peralatan kesehatan berbasis teknologi yang difungsikan di terminal keberangkatan.
Selain masker kendala lainnya di lapangan juga dirasakan pengelola salah satu bandara tersibuk di Indonesia ini yaitu thermo gun. Kesulitas itu pun telah Ia sampaikan ke Angkasa Pura 1. Sehingga Bandara I Gusti Ngurah Rai akan memiliki beberapa thermo gun untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang tanpa bersentuhan.
Dikatakan Herry, selain thermal scanner yang digunakan sebagai alat untuk memindai suhu tubuh, kini alat pemindai lainnya seperti thermo gun juga banyak digunakan untuk mendeteksi dini seseorang diduga terjangkit Virus Corona atau tidak. “Tapi kita berupayalah supaya segala fasilitas itu ada di bandara, karena bandara kan tempat pelayanan publik, jadi kami melakukan koordinasi – koordinasi dengan KKP, Pemprov terkait dengan kesulitan kami,” terangnya.
Dia mengatakan, saat mengalami kesulitan mendapatkan thermo gun, hanya difungsikan di terminal kedatangan. Saat ini thermo gun sudah bertambah dan telah difungsikan di terminal keberangkatan domestik dan internasional untuk mengantisipasi penumpang yang terjangkit Covid-19 melakukan perjalanan. Dengan demikian, tindakan tersebut dapat mencegahan penyebaran Covid-19 pada penumpang lainnya di dalam pesawat.
“Jadi Avsec kami yang ada di depan, disamping mereka meriksa tiket juga melakukan scan dengan thermo gun,” ucapnya.
Communication and Legal Section Head Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim saat dikonfirmasi Senin (16/3) mengatakan, thermo gun telah diterima Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Sabtu 14 Maret yang merupakan pengadaan dari Angkasa Pura 1. Pada hari itu juga thermo gun difungsikan di terminal keberangkatan domestik dan internasional.
Karena ukurannya yang bisa digenggam, thermo gun mudah dibawa ke mana-mana dan bisa digunakan untuk memeriksa suhu tubuh secara perorangan. Cara menggunakannya adalah dengan mengarahkannya ke objek untuk mengukur suhu.
Sementara itu terkait pergerakan penumpang di bandara yang terletak di Kuta Badung ini secara keseluruhan pada Januari sampai pertengahan Maret atau 2,5 bulan turun 1,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 lalu. (811)