GIANYAR | patrolipost.com – Guna menjaga inflasi pangan dan mendukung pengelolaan ketahanan pangan melalui sinergitas Puspa Aman dan Aku Hatinya PKK di Kabupaten Gianyar, Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar, Ny Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra bersama Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Donny H Heatubun mendistribusikan 3000 polibag bantuan bibit cabai Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Indonesia kepada PKK Desa Singapadu, Desa Sidan dan Desa Sumita di Puspa Aman Desa Singapadu, Senin (3/10/22).
Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar, Ny Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra mengatakan melalui program inovatif Pusat Pangan Alami, Mndiri, Asri, dan Nyaman (Puspa Aman) yang dikembangkan oleh PKK Kabupaten Gianyar bertujuan mempercepat penganekaragaman pangan dan memantapkan ketahanan pangan masyarakat. Sehingga adanya program ini, sangatlah tepat untuk memenuhi pangan dan gizi keluarga.
“Dengan program Puspa Aman ini, kita berkeyakinan dapat meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat dan menjaga inflasi tetap rendah dan stabil,” kata Ny Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra.
Selain itu, Kabupaten Gianyar sedang gencar-gencarnya mensinergikan program TPS3R dengan Puspa Aman dan Aku Hatinya PKK. Dimana nantinya, dari hasil pupuk yang diproduksi dimanfaatkan untuk memupuk tanaman Puspa Aman. Konsep program ini, desa memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami tanaman pangan guna mendukung ketahanan pangan daerah dan menekan laju inflasi.
“Adanya bantuan bibit cabai ini, tentu sejalan dengan program yang saat ini dikembangkan. Khususnya sebagai gerakan bersama dalam menekan laju inflasi,” ujar Ny Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra.
Sementara itu, Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Donny H Heatubun mengatakan guna menekan inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat, Bank Indonesia melalui gerakan nasional pengendalian inflasi terus berupaya menekan inflasi agar tetap rendah dan stabil. Salah satunya, dengan membagikan bibit cabai di Kabupaten Gianyar.
“Sebanyak 77000 bibit cabai kami bagikan, 35 persen diantaranya dibagikan kepada ibu-ibu PKK dan sisa kita bagikan kepada desa, pesantren guna bersama-sama menanam cabai. Sebab cabai salah satu penyumbang inflasi tertinggi,” papar Donny H. Heatubun.
Pembagian bibit cabai ini, sejalan dengan program yang ada di Kabupaten Gianyar. Sehingga dirinya berharap dengan pendistribusian bibit cabai ini bisa menjadi salah satu pengendali inflasi.
Selain itu, nantinya hasil panen cabai juga dapat diolah menjadi produk yang mempunyai harga jual yang lebih tinggi seperti Bon Cabai ataupun cabai kering sehingga dapat meningkatkan penghasilan keluarga.
“Nantinya kami ingin, setiap kabupaten/kota ada komunitas atau UMKM yang fokos melakukan pengolahan cabai. Kami Bank Indonesia siap membantu membuat produk tersebut,” ujar Donny H Heatubun. (kominfo/eka)