SINGARAJA | patrolipost.com – Bus membawa rombongan wisatawan asal Jawa Timur nyaris menuai petaka terjun ke jurang akibat salah jalur. Sopir bus mengaku mengikuti petunjuk pada aplikasi Google Maps dan diarahkan melewati jalan yang tak layak untuk kendaraan sejenis bus. Akibatnya bus terjebak selama satu jam lebih, sebelum polisi dan warga datang memberikan pertolongan.
Cerita bus tersesat jalan berawal saat rombongan wisatawan hendak menuju Lovina di wilayah Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Bali, pada Jumat (17/12/2021). Sopir bus masih asing dengan rute yang dilalui sehingga memilih Google Maps sebagai pemandu jalan.
Sayangnya, kendaraan bus diarahkan menuju Desa Pedawa Kecamatan Banjar dengan kondisi jalan sempit menanjak disertai tikungan tajam. Setiba di perbatasan Asah Gobleg – Pedawa, bus kehilangan kendali karena tersangkut pada tikungan yang menurun dengan kondisi jalan sempit.
Kapolsek Banjar Kompol I Gusti Nyoman Sudarsana saat dikonfirmasi membenarkan ada bus terjebak akibat kondisi jalan sempit setelah dipandu melalui Google Maps.
“Bus yang salah jalan itu membawa wisatawan biasa. Dari Denpasar akan ke Lovina. Dan memang benar Google Maps mengarahkan pengemudi melalui Gobleg lanjut Pedawa, karena mau ke Lovina,” katanya.
Hanya saja ukuran bus lebih besar dari kelayakan jalan yang dilewati sehingga bus tersangkut nyaris tidak bisa bergerak. Warga sekitar kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Banjar.
Polisi dibantu warga kemudian mengevakuasi bus menggunakan kendaraan derek. Selama satu jam proses evakuasi dilakukan, sebelum akhirnya bus kembali ke jalan normal. Beruntung peristiwa bus salah jalan itu tak memakan korban jiwa dan seluruh penumpang dinyatakan selamat.
“Sopir dan penumpangnya selamat. Tidak ada korban jiwa. Bus pun tidak mengalami kerusakan yang parah dan bus sudah kami arahkan balik kanan via jalur normal,” imbuh Kompol Sudarsana.
Atas peristiwa itu Kompol Sudarsana mengimbau masyarakat yang akan melintas terutama di Bali Utara untuk lebih berhati-hati saat menggunakan peta daring untuk memandu perjalanan.
“Bagi masyarakat yang akan menuju Bali Utara dengan menggunakan pemandu peta daring harus jeli dan disarankan agar tidak melalui jalur Gobleg-Pedawa. Jalur itu terdapat tanjakan serta tikungan ekstrem dengan kondisi jalan cukup sempit,” tandas Kompol Sudarsana. (625)