BANGLI | patrolipost.com – Serangkaian kegiatan Karya Agung Danu Kerthi, Tawur Agung Melabuh Gentuh, Mepedanan Icaka 1945 tahun 2023, dilaksanakan Nyepi Karya. Terkait hal tersebut maka aktifitas atau kegiatan pendakian gunung di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Batur Bukit Payang ditutup selama dua hari, dari tanggal 14 Oktober hingga 15 Oktober 2023 mendatang.
Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi Kintamani, Balai KSDA Bali, Made Budiadnyana Putra mengungkapkan penutupan sementara aktifitas pendakian sebagai bentuk tindak lanjut atas surat dari Pengemong Pura Ulun Danu Batur, tentang pelaksanaan Nyepi Karya pada kegiatan Karya Agung Danu Kerthi, Tawur Agung Melabuh Gentuh, Mepedanan Icaka 1945 tahun 2023.
Menurutnya kawasan TWA merupakan kewenangan pemerintah pusat, namun demikian lokasinya berada di daerah Desa Adat Batur, sudah barang tentu pihaknya harus menghormati dan menghargai kearifan lokal apalagi tujuan upacara yakni menjaga kelestarian alam.
“Kegiatan ini selaras dengan menjaga alam, maka kami mendukung dengan melakukan penutupan selama karya tersebut,” jelasnya, Minggu (8/10/2023).
Lanjutnya, aktivifitas di kawasan TWA bentuknya beragam dan sesuai aturan perizinan yang berlaku. Aktifitas tersebut bisa berupa transportasi wisata, pendakian, pramuwisata. Selain itu juga ada pedagang, penyewaan alat kemah, serta lainnya.
Menurut Budiadnyana, aktifitas pendakian di TWA Gunung Batur Bukit Payang, mencapai 200 hingga 300 orang per hari dan pada akhir pekan jumlahnya meningkat. “Untuk penutupan 14-15 Oktober ini kami sudah informasikan. Pintu- pintu masuk pendakian akan dijaga petugas dari Polsek Kintamani, Koramil, hingga Pecalang,” ungkapnya.
Pamucuk Pura Ulun Danu Batur, Jero Gede Batur Duhuran didampingi Jero Penyarikan Batur Duuran, I Ketut Eriadi Ariana mengatakan digelarnya Karya Agung Danu Kerthi adalah sebagai bentuk ucapan terima kasih atas anugerah alam kepada Tuhan Yang Maha Esa, khususnya ke hadapan Ida Bhatari Dewi.
Oleh karenanya seluruh masyarakat khususnya Hindu di Bali diajak secara bersama-sama Ngrestitiang Karya hingga pelaksanaan upacara berlangsung lancar hingga saat Penyineban nanti.
Dikatakan, upacara Danu Kerthi ini mempergunakan 10 ekor kerbau. Selain itu ritual upacaranya akan dikemas dan digelar seperti 104 tahun silam, tepatnya pada tahun 1919 Masehi. Dijelaskan pula upacara ini telah diamanatkan oleh leluhur Batur sejak masa silam sebagai upaya niskala menjaga kesucian Danau Batur.
Sebutnya untuk jadwal upacara dijelaskan bahwa beberapa rangkaian upacara telah dilaksanakan. Pada tanggal 11 Oktober 2023, pralingga Ida Bhatari/Bhatara akan diturunkan dari payogan-nya dan dilanjutkan dengan melasti ke Segara Watuklotok, Klungkung dan menuju tempat upacara di Pura Segara Ulun Danu Batur-Pura Jati. Ritual akan dimulai pada pagi hari di Pura Ulun Danu Batur, dimana pralingga-pralingga serta arca Ida Bhatari-Bhatara akan diturunkan dari tempatnya dan diusung menuju Pura Segara Watuklotok.
Adapun dalam upacara melasati rute yang dilewati yakni Raya Batur-Penelokan kemudian berbelok ke kiri menuju Jalan Sekardadi-Kayuambua. Sampai di simpang Kayuambua, iring-iringan akan melalui Jalan Raya Susut-Bangli hingga berbelok ke Selatan di simpang tiga Jalan Kesumayudha melalui Jalan Brigjen Ngurah Rai-Jalan Merdeka Bangli. Iring-iringan terus melaju ke Selatan hingga sampai di pertigaan Sidan, Gianyar ke timur melalui Jalan Raya Tulikup sampai di Jalan Raya Banjarangkan.
Rombongan akan berbelok ke Selatan di simpang Jalan Raya Banjarangkan-Jalan Melasti II; melalui Jalan Banjar Losan hingga sampai di Jalan Bypass Ida Bagus Mantra. Selanjutnya, rombongan akan berjalan ke arah timur melalui bypass Ida Bagus Mantra dan berbelok ke kanan melalui Jalan Pantai Klotok.
Balik dari Pura Segara Watuklotok, rombongan akan kembali melalui Jalan Bypass Ida Bagus Mantra ke arah Timur, kemudian berbelok ke arah Utara menuju Kota Klungkung. Di Catuspata Klungkung rombongan akan bergerak ke arah Utara menuju Jalan Raya Besakih hingga melalui Desa Suter dan sampai di Penelokan. Dari Penelokan iring iringan akan turun melalui Jalan Raya Penelokan-Kedisan hingga sampai di Pura Segara Ulun Danu Batur-Pura Jati.
“Terkait dengan Ida Bhatari Ratu Lunga Melasti, kami memohon permakluman kepada masyarakat umum yang menggunakan jalan pada waktu-waktu tersebut karena pasti akan mengganggu arus lalu lintas. Kami memohon waktunya sejenak sembari mengarahkan untuk mencari jalur alternatif. Sebab sekitar 500 kendaraan akan dilibatkan,” ujarnya.
“Tujuan upacara ini adalah untuk pemuliaan danau sebagai salah satu sumber mata air yang memberikan penghidupan. Dimana secara niskala upacara tersebut sangat terkait dengan upaya menjaga keharmonisan alam, sebab Danau Batur merupakan sumber air yang sangat sentral bagi Bali,” jelasnya. sam