SEMARAPURA | patrolipost.com – Tradisi Nyepi Segara yang berlangsung selama sehari penuh, Rabu (22/9) di Nusa Penida menyebabkan seluruh pelabuhan tradisional menuju Nusa Penida maupun sebaliknya dihentikan.
Seluruh armada boat yang setiap hari hilir mudik dari Kusamba menuju Nusa Penida maupun sebaliknya dari Nusa Penida ke Klungkung daratan harus istirahat total. Namun seluruh armada Boat tersebut mangkal di seluruh pelabuhan rakyat yang ada di Nusa Penida.
Menurut Pengawas Pelabuhan Tribuana Kusamba, Klungkung, Made Suardika menyebutkan mengingat suasana Nyepi Segara yang berlangsung di Nusa Penida , penyeberangan dari Kusamba harus dihentikan selama sehari 24 jam.
Penyeberangan kita tutup selama sehari, Rabu (22/9) dari pukul 6.00 pagi sampai besok pagi penyebrangan dari Kusamba menuju Nusa Penida sudah mulai dibuka normal,” ujar Made Suardika.
Mengenal adanya Nyepi Segara, sebuah tradisi yang cukup unik dan sebagai kearifan lokal masyarakat Nusa Penida, yang mana belum begitu dikenal oleh warga di daratan maupun oleh warga Bali sendiri.
Rangkaian Nyepi Segara atau Nyepi Laut tersebut digelar setiap setahun sekali ,oleh warga Nusa Penida yang dipanggil Nyoman Nusa menyebutkan bahwa Nyepi Segara ini dilaksanakan dalam rangkaian upacara Ngusaba yang dilakukan secara rutin dan bergilir di gelar di dua pura yang ada di Nusa Penida yaitu pura Penataran Ped maupun Pura Batumedawu. Sementara pelaksanaan di Pura Dalem Ped dilakukan pada tahun ganjil sedangkan di Pura Batumedawu dilaksanakan pada tahun genap.
“Pelaksanaan Nyepi Segara atau Nyepi Laut dilaksanakan warga Nusa Penida sebagai bentuk penghormatan kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam manisfestasinya sebagai Dewa Baruna yang merupakan penguasa lautan. Disamping itu Nyepi Segara ini sebagai wujud umat setempat untuk menjaga hubungan antara manusia dengan alam agar seimbang dan selaras,” terang Nyoman Nusa. (855)