BANGLI | patrolipost.com – Menyambut Hari Raya Nyepi identik dengan pembuatan ogoh-ogoh. Desa Adat Pengotan Kecamatan Bangli terbilang rutin membuat ogoh-ogoh. Namun untuk Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1944 tahun 2022 tidak ada pembuatan ogoh-ogoh.
Bendesa Adat Pengotan, Jro Wayan Kopok menjelaskan pembuatan ogoh-ogoh di Desa Adat Pengotan dilakukan dua tahun sekali. Hal ini berkaitan dengan pendanaan. “Pembuatan ogoh-ogoh memerlukan biaya yang tidak sedikit. Maka agar ada persiapan maka pembuatan dilakukan dua tahun sekali,” jelasnya, Senin (24/1/2022).
Pembuatan ogoh-ogoh Desa Adat dan LPD biasa memberikan dukungan dana. Masing-masing Banjar mendapat anggaran yang sama. “Kami memberikan sedikit dana, masing-masing Banjar mengumpulkan dana dengan kas maupun urunan,” ungkapnya.
Diakui, Nyepi tahun ini memang sempat direncanakan untuk membuat ogoh-ogoh, tetapi karena waktu berdekatan dengan pelaksanaan Ngaben massal maka pembuatan ditunda kembali. Upacara Ngaben massal akan dilaksanakan pada akhir Februari mendatang yang diikuti 122 sawa.
“Kami masih fokus untuk pelaksanaan ngaben massal. Terkait hal ini prajuru desa Adat serta Banjar adat sudah melakukan rapat atau paruman,” ujarnya.
Sementara itu Desa Adat Pengotan terdiri dari delapan Banjar Adat yakni Padpadan, Penyebeh, Basange, Yoh, Dlod Umah, Tiing Desa, Dajan Desa, Sunting. Ketika membuat ogoh-ogoh biasa sebelum diarak di Banjar, ogoh-ogoh dikumpulkan dulu dan ada pawai.
Terpisah, Bendesa Madya Kabupaten Bangli, Jro Ketut Kayana saat dikonfirmasi terkait desa Adat yang membuat ogoh-ogoh, pihaknya mengaku sampai saat ini masih dilakukan pendataan.
Disebutkan jika pihaknya telah melakukan rapat dengan MDA Kecamatan. MDA kecamatan melakukan pendataan terhadap desa Adat yang membuat ogoh-ogoh atau tidak. “Pedataan dilakukan di kecamatan. Kami masih menunggu laporannya,” ungkapnya. (750)