DENPASAR | patrolipost.com – Sejumlah oknum anggota Sat Reskrim Polres Klungkung diduga kuat membekingi pagelaran judi jenis sabung ayam alias tajen di Kabupaten Klungkung. Sebab, tajen yang digelar di Pura Pasek wilayah Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung itu telah berjalan sejak Senin (9/8/2021).
Namun Kapolres Klungkung AKBP I Made Dhanuardana baru turun membubarkan sendiri pada Senin (16/8/2021) siang. Kabarnya, Made Dhanuardana dibohongi oleh anggotanya bahwa tidak ada pagelaran tajen di wilayah hukum Polres Klungkung.
Menariknya, saat perwira dengan pangkat dua melati di pundaknya itu melakukan pembubaran tajen, ada beberapa anggotanya sedang berada di lokasi kejadian. Mereka itulah yang diduga kuat membekingi pagelaran judi adu ayam itu.
Sebuah sumber di Mapolda Bali mengatakan, Kapolres yang turun sendiri bubarkan tajen dengan melakukan penembakan ke udara. Kapolres menyamar dengan membeli tiket masuk lalu membubarkan tajen. Beliau sempat dikasih uang cuk dua puluh ribu rupiah karena dikira anggota polisi biasa. Kapolres marah besar karena merasa dibohongin oleh anggotanya. Laporan ke Kapolres bahwa tidak ada tajen di wilayah Klungkung, tetapi ini digelar sudah seminggu.
“Anggota Buser yang ada di tempat tajen saat itu kemudian dibawa ke Mapolres Klungkung lalu disuruh koprol di halaman Mapolres. Saat ini, mereka sedang diperiksa di Propam Polres Klungkung,” ungkap seorang sumber itu, Selasa (17/8/2021).
Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tetap konsisten dalam penegakan hukum. Dalam pelaksanaannya, bagi yang melanggar hukum dan memenuhi kaidah – kaidah yang dilanggarnya akan diproses.
“Tidak ada istilah kecolongan. Bagi yang melanggar dan memenuhi kaidah yang dilanggarnya akan kami proses sesuai peraturan yang dilanggarnya,” katanya.
Jenderal bintang dua ini meminta peran serta masyarakat untuk ikut peduli dengan memberikan informasi kepada polisi apabila ada pelanggaran hukum yang terjadi di lingkungannya.
“Terimakasih kepada masyarakat yang sudah ikut peduli. Peran serta masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban sangat diperlukan,” imbuhnya. (007)
Mantap Pak Kapolda. Oknum polisi tsb harusnya menjadi pengayom masyarakat yaitu mendidik masyarakat agar tidak berjudi, ini mereka malah terlibat dan membekingi. Semoga keadilan ditegakkan dan proses hukum pidana dapat diterapkan pada mereka agar tidak besar kepala dan menjadi-jadi karena saya yakin mereka sok kuasa alias merasa kebal hukum karena bekerja sebagai polisi dan berpikir bisa berbuat apapun dengan menyandang jabatan dan seragam. Yg mana jelas perbuatan mereka merusak nama baik polri.