DENPASAR | patrolipost.com – Seusai lagu berjudul Pelangi Setelah Hujan masuk nominasi Ajang Musik Bali 2020, Taufik Hidayat yang kerap disapa Ope segera menghadirkan film pendek berjudul ‘Pulang’. Pria manis jebolan The Voice Indonesia 2018 yang memiliki kotaksoerat management ini berkolaborasi dengan D n J Production menggarap film pendek dari trilogi album.
Ope selama sembilan bulan tidak menciptakan karya dalam permusikan, kini pria berkacamata bulat ini telah mempersiapkan kejutan karya yang berbentuk visual.
“Iya, agak lama diam itu karena sekarang lagi prepare untuk nyiapin karya yang cukup besar. Karya dari album ini akan dijadikan film pendek,” kata Ope saat ditemui patrolipost.com di Denpasar, Rabu (26/2/2020).
Ope yang baru saja merilis album terbarunya berjudul Pulang pada Kamis, 23 Januari 2020 lalu ini menuturkan hampir seluruh karyanya berdasarkan kisah nyata yang berkisah seputar pengalaman-pengalaman yang ada.
“Ini memang berisi pengalaman, berkisah tentang perjalanan hidup dan dibawakan dengan pemilihan kata yang mengandung penyemangat,” tuturnya.
Ope juga menerangkan film pendek yang akan dihadirkan ini berkisah dari gabungan trilogi album yang terdiri dari beberapa lagu diantaranya berjudul Pelangi Setelah Hujan, Pulang, Ibu, dan Masa.
“Film ini nantinya akan mengisahkan tentang perjalanan anak rantau lalu pulang dan berkelanjutan dari lagu yang terdapat di album Pulang, intinya berkonsep dari trilogi 3 lagu jadi 1 cerita bonus track nya 1 yang judulnya Masa,” ujarnya.
Adapun rencana penggarapan dari film pendek ini kotaksoerat management berkolaborasi dengan D n J Production.
“Jadi kotaksoerat itu nama management yang aku buat sendiri dan kotaksoerat management kolaborasi dengan D n J Production,” ungkapnya.
Sementara itu, Ope memastikan film pendek ini dapat launching secepatnya.
“Paling lambat diluncurkan pertengahan bulan, tapi diharapkan 2 atau 3 bulan sudah bisa,” terangnya.
Ope yang merupakan anak kedua dari dua bersaudara ini menekankan bahwa dirinya belum ingin menciptakan karya bernuansa cinta apalagi lagu bernuansa galau.
“Bukannya tidak akan menciptakan lagu cinta, namun belum ingin. Tapi suatu saat nanti buat lagu cinta, namun tidak tentang pasangan karena cinta tidak harus kisah tentang pasangan,” imbuhnya.
Selain melankolis, pria kelahiran Klungkung, 12 Desember 1989 ini bertutur lantang seputar kehidupannya dan musik. Ia menceritakan kesukaannya dengan musik sudah sejak SD dan sudah mulai bermain musik hingga ia mencoba ikut The Voice Indonesia 2018. Meski perjalanan Ope di industri musik sempat tidak direstui ibunya. Ibu menginginkan Ope menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sehingga demi menuruti kemauan Ibunya, Ope mengikuti tes CPNS Kemenkumham sebanyak 3 kali namun selalu gagal.
“Sebenernya mau nolak tapi karena lihat Mama dan mau bahagiain Mama, ya sudah aku ikut. Akhirnya nyoba daftar PNS di Kemenkumham sampai tiga kali tes CPNS selalu gagal di tes tulis,” paparnya.
Akhirnya ia menawarkan diri untuk bekerja sesuai hobi dan passionnya.
“Mama kasih kesempatan dengan syarat sampai sebulan jika penghasilan dirasa kurang, aku harus mengikuti apa mau Mama untuk jadi PNS. Dan Alhamdullilah penghasilan selama sebulan lumayan. Aku kasih ke Mama dan akhirnya Mama mengalah,” tambahnya.
Ope berpesan bahwa jangan takut bermimpi meski mimpi itu menjadi bully-an orang lain dan melalui film pendek ini nantinya memberi pesan semangat bagi generasi muda untuk meraih mimpi.
“Jangan berhenti bermimpi, selagi fokus ke depannya mimpi akan terwujud. Jangan takut mimpi itu di bully karena belum tentu yang membully kehidupannya lebih baik dari yang dibully,” tutupnya. (cr02)