DENPASAR | patrolipost.com – Polda Bali menggelar Operasi Zebra Agung 2019 yang dimulai dari 23 Oktober sampai 15 November mendatang. Ratusan personel mengikuti jalannya Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Agung 2019 dipimpim Wakapolda Bali Brigjen Pol I Wayan Sunartha di lapangan Iptu Sutarjo Mako Brimob Tohpati, Rabu (23/10) pagi.
Sasaran Operasi Zebra Agung 2019, yaitu pengendara tanpa SIM dan
STNK, melawan arus, menggunakan lampu sirine yang tidak sesuai,
pengendara yang mengkonsumsi alkohol, tidak menggunakan sabuk
keselamatan dan tanpa helm. Selain itu, polisi juga akan menindak
kendaraan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan serta
pelanggaran lain yang berpotensi menyebakan akan timbulnya lakalantas.
Wakapolda Bali Brigjen Pol I Wayan Sunartha mengatakan, Operasi Zebra Agung yang dilakukan setiap tahun ini dalam rangka cipta kondisi Kamseltibcar lalu lintas guna meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat.
“Operasi Zebra Agung 2019 merupakan operasi cipta kondisi di bidang lalu lintas yang dilaksanakan oleh fungsi lalu lintas sebagai pelaksana utama. Selain itu, melibatkan fungsi opsnal lainnya yang merupakan fungsi pendukung dan fungsi pengawas dalam rangka mengantisipasi berbagai bentuk ancaman yang ada di jalan baik berupa ambang gangguan, potensi gangguan dan gangguan nyata,” ungkapnya.
Dikatakan Sunartha, operasi kepolisian terpusat ini merupakan operasi cipta kondisi untuk mewujudkan Kamseltibcarlantas, meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas. Tidak hanya itu saja. Operasi ini juga untuk membangun budaya tertib berlalulintas dan meningkatkan kualitas pelayanan publik serta menjadikan Bali sebagai model tertib berlalulintas.
“Untuk setiap pelaksanaan operasi, agar dimaksimalkan sehingga keberhasilan operasi juga tercapai semaksimal mungkin dengan memberdayakan seluruh kekuatan personel yang ada di masing-masing Satgas. Setiap melaksanakan kegiatan agar melibatkan instansi terkait agar kegiatan operasi berjalan maksimal. Dalam pelaksanaannya, sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing sehingga terwujud integritas di lapangan selama pelaksanaan operasi,” ujar mantan Kapolresta Denpasar ini. (007)