BORONG | patrolipost.com – Puluhan orangtua murid SDI Golo Wunis kecewa. Kekecewaan ini dipicu oleh informasi terkait gagalnya proyek rehabilitasi Gedung sekolah SDI Golo Wunis. Pengumuman pembatalan rehabilitasi dan renovasi gedung SDI Golo Wunis, disampaikan Ketua Komite SDI Golo Wunis, Aloysius Gonsa di Gereja Stasi Golo Wunis, Desa Golo Wune, Lambaleda Selatan, Manggarai Timur, Minggu (29/10/2023).
Proyek dengan nomor kontrak: 867/KONTRAK/Cb19.6.4.2023 dengan pagu dana senilai 32.097.732.000 tersebut mencakup 12 sekolah di Manggarai Timur. Namun untuk SDI Golo Wunis diinformasikan batal. Jika dibagi secara merata, maka 1 sekolah akan mendapatkan dana Rp. 2.674.811.000,00.
Dana pembangunan tersebut bersumber dari DIPA Sakter Pelaksanaan Prasarana Pemukiman Wilayah II NTT dengan lokasi pekerjaan mencakup 2 kabupaten, Manggarai Timur dan Sikka.
Informasi yang beredar di sebuah Group Whatsapp, batalnya proyek renovasi dan rehabilitasi SDI Golo Wunis disebabkan masuknya proyek pembangunan tembok penahan tanah di Lapangan SDI Golo Wunis yang sudah berlangsung beberapa minggu sebelumnya.
Menurut pihak PUPR Provinsi NTT, proyek tersebut ditahan pelaksanaannya sembari menunggu informasi lebih lanjut. Masuknya proyek lain (pembangunan tembok penahan) mengharuskan eksekusi proyek tersebut ditahan dan harus menunggu perkembangan hasil koordinasi antara PUPR NTT dan Pusat.
Sementara itu, masyarakat Heso, Desa Golo Wune sudah bersiap dengan mengumpulkan beras 0,5 kg/kepala keluarga, kopi bubuk dan uang sebesar Rp. 5.000 untuk gotong-royong membongkar Gedung sekolah. Dijadwalkan pembongkaran gedung dilaksanakan selama 2 hari, Senin dan Selasa (30-31/10/2023) yang melibatkan masyarakat Heso yang dibagi dalam dua kelompok. (pp04)