SINGARAJA | patrolipost.com – Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Harfendi mengatakan, pilot project ketahanan pangan di wilayah Kodam IX Udayana salah satunya budi daya anakan bandeng/nener. Pemilihan jenis pangan bandeng ini disebabkan daerah lain belum ada yang menggunakan bandeng sebagai salah satu unsur ketahanan pangan.
“Kodam Udayana melakukan program ketahanan pangan di 29 titik di seluruh Bali dan Nusra (NTB, dan NTT). Untuk di Desa Patas kita pusatkan sebagai pilot project karena belum ada pihak lain yang melakukan budi daya bandeng ini,” kata Mayjen TNI Harfendi pada Gerakan Nasional Ketahanan Pangan TNI secara daring dari Proyek Percontohan Ketahanan Pangan Kodim 1609/Buleleng di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Rabu (1/11/2023).
Selama ini hasil produksi bandeng di Buleleng diekspor ke luar negeri terutama Thailand, Filipina serta Malaysia. Dan saat ini katanya, proyek percontohan di Desa Patas meniru Filipina menggunakan kramba apung.
“Setelah ini berhasil tentu kita berharap ada bantuan dari bupati dengan masyarakat membuat kelompok nelayan dengan bantuan permodalan dari BPD Bali. Keramba apung ini akan berkelanjutan ada 5 keramba dan 4 keramba sudah terisi dan ini baru tahap pertama,” imbuhnya.
Untuk proyek percontohan ini kata Mayjen Harfendi ia bekerja sama dengan CV Putra Bahari sebagai partner untuk proses lebih lanjut.
”Untuk hasil dari budi daya ini kita kembalikan lagi ke CV Putra Bahari untuk menjualnya pasca panen dilakukan,” ucapnya.
Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengatakan pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam hal ketahanan pangan. Sinergitas diperlukan dalam mewujudkan ketangguhan daerah mengenai pangan.
“Salah satunya dengan TNI dan memberdayakan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Lihadnyana ketahanan dan ketangguhan daerah terhadap pangan harus dilakukan bersinergi. Kolaborasi dengan TNI ini memang harus dilakukan oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah. Sehingga, pemberdayaan masyarakat menjadi maksimal. Proyek percontohan dari TNI ini juga harus berjalan secara berkesinambungan.
“Ini sudah barang tentu akan kita dukung. Apalagi Buleleng memiliki garis pantai terpanjang dan pesisir terluas. Asalkan nanti ada kelompok-kelompok nelayan yang mengembangkan ini,” jelasnya.
Nantinya, akan dibentuk kelompok-kelompok nelayan yang diberdayakan dalam proyek percontohan budidaya ikan bandeng ini. Permodalan akan dibantu oleh BPD Bali. Selain itu, budidaya bandeng menjadi sangat penting. Hal tersebut dikarenakan ikan bandeng memiliki omega yang tinggi. Dengan begitu, konsumsi bandeng bisa membantu program pengentasan tengkes (stunting) di Buleleng.
“Saya mengajak masyarakat sekitar untuk aktif berpartisipasi dan turut serta dalam setiap tahap pelaksanaan. Dukungan masyarakat nantinya akan menjadi kunci kesuksesan program untuk meningkatkan produksi ikan bandeng di Kabupaten Buleleng,” tandas Lihadnyana. (625)