TAHERAN | patrolipost.com – Awal pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump masih menampik ikut campur dalam perang Iran versus Israel. Namun, Minggu (22/6) dia mengumumkan telah memorak-porandakan situs nuklir milik Iran. Teheran pun menyatakan akan balas dendam.
Belum jelas kapan bom milik Amerika ini mendarat di pangkalan nuklir milik Iran. Namun, NBC News menjabarkan pada kemarin pukul 02.00 waktu setempat, pesawat pengebom B-2 lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Whiteman di Johnson County, Missouri. Mereka menyebut jangka waktu ini akan memberi pilot cukup waktu untuk mencapai Iran.
Lalu kemarin pukul 06.53 WIB, akun X Trump mengklaim telah menyerang pangkalan nuklir Iran. Selain Fordo, ada juga Natanz, dan Esfahan. Dua jam setelahnya, mereka melakukan konferensi pers di Gedung Putih. Trump didampingi Wakil Presiden Amerika JD Vance, Menlu AS Marco Rubio, dan Menteri Pertahanannya Pete Hegseth, mengumumkan keberhasilannya mengebom lokasi nuklir di Iran lewat konferensi pers pukul 22.00 waktu setempat atau 09.00 WIB.
“Malam ini, saya dapat melaporkan kepada dunia bahwa serangan itu adalah keberhasiilan militer yang spektakuler,” kata Trump seperti dilansir dari AFP. Ada tiga situs yang dibom, yakni Fardow, Natanz, dan Esfahan. Ada enam bom penghancur bunker dan 30 rudal Tomahawk yang ditinggalkan Amerika di tiga lokasi tersebut. Trump minta agar Iran berdamai dengan Israel secepatnya.
“Ingat ada banyak target yang masih tersisa,” tuturnya. Trump menyebut jika tidak segera menyerah maka ada serangan yang jauh lebih besar.
Sesaat setelah itu, Iran pun memberikan reaksi. Lewat Menteri Luar Negeri Seyed Abbas Araghchi, pemerintah Iran mengutuk serangan Amerika Serikat. Dilansir dari The Guardian, dia menyebut serangan itu sebagai pelanggaran hukum internasional yang akan memiliki konsekuensi jangka panjang.
“Amerika Serikat, anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah melakukan pelanggaran berat terhadap Piagam PBB, hukum internasional, dan NPT dengan menyerang instalasi nuklir damai Iran. Peristiwa pagi ini keterlaluan dan akan memiliki konsekuensi abadi,” katanya.
Dia menambahkan bahwa sesuai dengan Piagam PBB dan ketentuan lainnya, maka Iran sah untuk membela diri. “Iran memiliki semua pilihan untuk mempertahankan kedaulatan, kepentingan, dan rakyatnya,” tutur Araghchi lewat media sosialnya.
Beberapa jam berselang, Araghchi mengungkapkan akan ke Rusia kemarin sore. Dia akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada (Senin pagi). Dia kemarin berangkat dari Turki karena menghadiri pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Islam. Dia menyebut pertemuan dengan Putin sebagai konsultasi serius.
Dia juga sempat menuliskan bahwa aksi yang dilakukan Amerika ini menghancurkan diplomasi yang sudah berlangsung. Sebab minggu lalu ada pembicaraan Amerika dengan Uni Eropa untuk membahas bagaimana upaya mengkahiri konflik Israel dan Iran.
“Bagi Inggris dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa, Iran yang harus kembali ke meja perundingan. Namun, bagaimana Iran dapat kembali ke suatu yang tidak pernah ditinggalkannya, apalagi diledakkan?” tulisnya di X.
Sejauh ini, belum ada tanggapan dari pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Namun, akun Telegramnya kembali memposting video peringatan Khamenei untuk Amerika ketika negara tersebut ikut campur dalam konflik ini. Dilansir dari Hindustan Times, Khamenei mengancam jika Amerika ikut campur maka kerugian yang diderita mereka jauh lebih besar dari kerugian Iran.
“Amerika harus tahu bahwa intervensi militer Amerika Serikat apa pun niscaya akan disertai dengan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Amerika terlibat dalam masalah ini dan 100 persen merugikan dirinya sendiri,” ucapnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berterima kasih kepada Trump karena telah melakukan serangan terhadap tiga lokasi nuklir Iran. Dilansir dari DW, Netanyahu menyebut aksi Trump akan mengubah sejarah.
“Sejarah akan mencatat bahwa Presiden Trump bertindak untuk menolak rezim paling berbahaya di dunia atas senjata paling berbahaya di dunia,” katanya.
Sesaat setelah serangan itu, Israel memberlakukan pembatasan sejak pukul 03.45 waktu setempat. Aktivitas publik dihentikan. Sekolah dan pertemuan lain tidak boleh diselenggarakan.
Apakah serangan Amerika ke Iran menghentikan peperangan? Nampaknya Iran masih fokus untuk meluncurkan rudal ke Tel Aviv. Minggu pagi dimulai pukul 07.40 waktu setempat di Israel penuh bising karena gelombang rudal yang diluncurkan Iran. Setidaknya ada 23 orang yang terluka karena serangan 30 rudal.
Angkatan bersenjata Iran mengatakan bahwa serangan itu menargetkan tempat umum. Salah satunya Bandara Ben Gurion. Selain itu ada juga pusat penelitian biologi, pangkalan logistik, dan pusat komando serta kendali.
“Gelombang kedua puluh Operation Honest Promise 3 dimulai dengan menggunakan kombinasi rudal berbahan bakar cair dan padat jarak jauh dengan daya hulu ledak yang dahsyat,” kata angkatan bersenjata dalam sebuah pernyataan resminya. (305/jpc)