LABUAN BAJO | patrolipost.com – Setelah sebelumnya melakukan aksi mogok massal sebagai reaksi atas penolakan kenaikan tarif masuk baru ke Pulau Komodo, Pulau Padar dan Kawasan Perairan Sekitar, pelaku wisata di Labuan Bajo kini kembali menjalankan aktivitas pelayanan jasa wisata kepada wisatawan.
Berdasarkan pantauan patrolipost.com di lokasi, pelayanan jasa wisata mulai terlihat di sejumlah area publik. Salah satunya pada kawasan Bandar Udara Komodo. Sejumlah pelaku wisata yang bergerak di bidang transportasi jasa angkutan darat mulai beroperasi kembali.
Salah seorang anggota Asosiasi Angkutan Wisata Darat Manggarai Barat (Awstar) John Apong menyebutkan situasi yang tidak kondusif dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah wisatawan merasa terganggu. Untuk itu Awstar Manggarai Barat bersepakat untuk kembali memberikan pelayanan jasa transportasi kepada wisatawan.
“Hari ini kami kembali melaksanakan kegiatan guna melayani tamu – tamu yang akan datang ke Labuan Bajo, juga untuk memberikan rasa nyaman kepada tamu tamu yang akan kembali karena selama ini berita yang tersiar tidak ada pelayanan untuk kepariwisataan. Kami hari ini khususnya para anggota Awstar yang bergerak di jasa pelayanan wisatawan darat sepakat untuk memulai melayani seperti normal,” ujarnya.
Situasi normal juga terjadi pada area pelabuhan. Sejumlah kapal wisata mulai melayani pelayaran wisata menuju Taman Nasional Komodo.
Kepala Dinas Provinsi NTT, Zeth Sony Libing menyebutkan pemerintah provinsi NTT sebelumnya telah menjalin komunikasi dengan 19 Asosiasi Pelaku Wisata di Labuan Bajo. Dalam diskusi ini, 19 asosiasi ini sepakat untuk mendukung kebijakan kenaikan tarif masuk Pulau Komodo, Padar dan Kawasan perairan sekitar.
“Pemerintah telah melakukan sosialisasi dan juga diskusi serta dialog dengan 19 asosiasi pelaku pariwisata di Labuan Bajo yang kemarin mereka menyatakan sikap untuk melakukan boikot. Dan dari pertemuan itu mereka sudah menyatakan mendukung kebijakan pemerintah dalam meminta wisatawan untuk memberikan kontribusi dalam rangka konservasi dan pariwisata yang berkelanjutan,” ujar Sony.
Sony juga menyebutkan, Pemerintah Provinsi NTT memberikan apresiasi niat pelaku wisata untuk kembali menciptakan suasana aman dan nyaman di Labuan Bajo.
“Tentu saja Pemerintah Provinsi NTT sangat menghargai dan menghormati asosiasi pelaku pariwisata yang pada akhirnya dapat berdialog dan juga dapat mengambil sebuah kesepakatan yang baik untuk menciptakan kondisi yang aman dan damai sehingga wisatawan dapat berkunjung ke Labuan Bajo, ekonomi masyarakat pun bertumbuh dengan baik segala aktivitas ekonomi rakyat itu dapat berkembang dengan baik,” ujarnya. (334)