SINGARAJA | patrolipost.com – Dalam rangka memperingati HUT Singaraja ke 419 dan didasari keprihatinan kasus insiden Nyepi di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Trah Tunggal Panji Sakti menggelar acara doa bersama dengan tokoh lintas keyakinan, Kamis (30/03/2023). Acara berlangsung di Puri Kanginan, Singaraja, Manggala Utama Trah Tunggal Anglurah Panji Sakti Puri Buleleng Anak Agung Wiranata Kusuma SH MH menerima kehadiran sejumlah tokoh dari berbagai agama sembari melakukan diskusi membahas soal toleransi dan keberagaman di Buleleng.
Bahkan dilakukan pernyataan sikap yang mengecam peristiwa dugaan pelanggaran perayaan Nyepi belum lama ini di Desa Sumberklampok karena dianggap mengganggu kerukunan dan toleransi.
Manggala Utama Trah Tunggal Anglurah Panji Sakti Puri Buleleng Anak Agung Wiranata Kusuma SH MH mengatakan, pihak Puri Buleleng bersama komponen masyarakat lainnya merasa bersyukur Singaraja telah berusia 419. Hanya saja, Agung Wiranata Kusuma mengaku prihatin adanya oknum tertentu yang menciderai perayaan Nyepi di Desa Sumberklampok.
“Kenapa kami berkumpul dengan tokoh lintas keyakinan baik Hindu, Budha, Katolik, Islam, Konghucu dan Kristen tidak lain kami ingin membuktian bahwa kami adalah satu,” tegas AA Wiranata Kusuma.
Mantan Kabag Ops Polres Buleleng ini merasa risau adanya gangguan kerukunan yang telah terbangun dengan baik selama ini. Apalagi soal toleransi umat beragama di Bumi Panji Sakti adalah harga mati.
”Nyama Muslim selama ini bersatu dengan kita, jangan coba-coba mengganggu Buleleng dengan merusak hubungan harmonis, jika ada yang merusak kami berada di baris depan melawan dan orang seperti itu tidak pantas hidup di Bumi Panji Sakti,” imbuhnya.
Ia mengaku khawatir, oknum tersebut sengaja merusak kerukunan dengan mengganggu perayaan Nyepi. Karena itu selama ini tidak ada satu pun orang atau kelompok yang boleh merusak kedamaian kehidupan beragama di Bumi Panji Sakti.
”Kami memberikan apresiasi dan mendukung penuh langkah Polres Buleleng untuk menegakkan hukum dengan tegas dan tidak pandang bulu khususnya terhadap kasus yang terjadi pada saat Hari Suci Nyepi,” ucapnya. (625)