Pasca Libur Panjang, Optimisme Konsumen di Bali Tetap Menguat

arus penumpang1
Lalu lintas penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Pada Agustus 2025 optimisme konsumen di Bali masih tetap kuat meskipun melandai jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia Provinsi Bali periode Agustus 2025, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 129,5 (turun -3,1%; mtm) dan masih berada pada level optimis (indeks > 100).

Optimisme IKK berdasarkan kelompok usia mayoritas didorong oleh usia 41-50 tahun (134,0), usia 51-60 tahun (132,7), serta usia 20-30 tahun (130,6). Optimisme IKK turut tercermin dari responden pekerja di sektor formal (135,3) dan informal (123,5).

Bacaan Lainnya

Perlambatan komponen IKK terjadi pada Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dari 146,2 menjadi 136,7 (turun -6,5%; mtm).

Melandainya IKK sejalan dengan data Angkasa Pura yang menunjukkan jumlah wisatawan nusantara (wisnus) dan wisman pada Agustus 2025 sebesar 1,14 juta wisatawan, atau menipis sebesar -3,7% (mtm).

Faktor penahan laju pertumbuhan IKK berasal dari indeks prakiraan kegiatan usaha 6 bulan mendatang dibandingkan saat ini sebesar -8,4% (mtm) atau sebesar 130,5, indeks prakiraan ketersediaan lapangan kerja 6 bulan mendatang dibandingkan saat ini sebesar -6,2% (mtm) atau sebesar 136,0,

Selain itu juga berasal dari indeks prakiraan penghasilan 6 bulan mendatang dibandingkan saat ini sebesar -5,0% (mtm) atau sebesar 143,5 serta indeks penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu sebesar -1,5% (mtm) atau sebesar 128,0.

“Meskipun demikian, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dari sebelumnya 121,2 menjadi 122,3 (naik 1,0%; mtm),” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja, Rabu (17/9/2025).

Ia menjelaskan, IKE dan IEK tetap berada pada level optimis (> 100,0), menunjukkan bahwa optimisme konsumen terhadap prospek ekonomi terus bertumbuh.

“Di tengah terjadinya bencana banjir yang melanda Provinsi Bali, Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di wilayah Provinsi Bali terus memperkuat kolaborasi dalam menjaga stabilitas harga,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Bali bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyalurkan bantuan bahan pangan bagi korban terdampak banjir. Sinergi tersebut guna memastikan pengendalian inflasi yang efektif sehingga kepercayaan dan optimisme masyarakat tetap terjaga.

TPID secara konsisten melakukan pemantauan terhadap ketersediaan pasokan pangan melalui pelaksanaan operasi pasar murah, pengawasan harga pada komoditas pangan utama, serta koordinasi rutin untuk memastikan jalur distribusi pangan tetap terjaga.

Dengan terjaganya tingkat inflasi, diharapkan dapat mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga, menarik minat investor, serta memperkuat aktivitas perekonomian daerah.

“Selain itu, pemerintah terus menggencarkan kebijakan yang bersifat akomodatif demi menggerakkan pertumbuhan ekonomi Bali yang berkelanjutan di tengah tantangan ekonomi global maupun domestik,” kata Erwin.

Dari sisi penyaluran kredit, Bank Indonesia pada 19-20 Agustus 2025 kembali menurunkan BI-Rate sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,75%.

Bank Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten dan Kota di wilayah Provinsi Bali serta instansi terkait terus mendorong akselerasi digitalisasi.

Dengan demikian, kolaborasi antara Bank Indonesia, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci dalam menjaga stabilitas (pro stability) harga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi (pro growth). (pp05)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *