BANGLI | patrolipost.com – Penyebaran virus Corona (Covid-19) kian tak terkendali di Kabupaten Bangli. Angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah. Penyebaran justru pada klaster perkantoran. Beberapa kantor bahkan tiadakan layanan tatap muka, bahkan ada beberapa OPD ancang-ancang tutup layanan untuk sementara.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Bangli harus menutup layanan administrasi secara tatap muka, pasca salah satu staf terkonfirmasi positif Covid-19. Layanan tatap muka ditutup mulai Senin (8/2) hingga Rabu (10/2/2021).
Sementara Badan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BKPAD) berencana menutup layanan sementara, mengingat satu ASN positif Covid-19. Selain itu hasil tracing dan dilakukan rapid test antigen 4 pegawai dinyatakan reaktif.
Kepala Dinas Dukcapil Bangli, I Nyoman Sumantra mengatakan, salah satu staf yang berasal dari Desa Demulih, Kecamatan Susut, terkonfirmasi positif Covid-19. Menyikapi hal tersebut maka pelayan administrasi kependudukan secara tatap muka ditutup sementara waktu.
Meski bagian layanan tutup, namun masyarakat yang membutuhkan layanan secara mendesak dapat menghubungi petugas yang telah ditetapkan.
“Secara tatap muka memang ditutup. Namun jika ada keperluan mendesak masyarakat dapat menghubungi petugas kami,” jelasnya.
Guna mempermudah layanan, pihaknya telah menyampaikan informasi kontak petugas melalui media sosial. Selain itu masyarakat sudah bisa mengakses layanan berbasis web dan mobile.
Sementara untuk pelaksanaan tracking, pihaknya masih menunggu jadwal dari Dinas Kesehatan. “Kami sudah koordinasikan dengan Dinas Kesehatan dan kami menunggu giliran,” pejabat asal Desa Siakin Kintamani ini.
Disisi lain, di Badan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BKPAD) Bangli dilakukan rapid test antigen. Kegiatan tersebut dilakukan pasca satu ASN terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala BKPAD Bangli, I Ketut Riang saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Jajaran di BKPAD telah mengikuti rapid test antigen.
“Dari 84 pegawai yang ikut test, 4 orang pegawai hasil reaktif,” sebutnya, seraya tidak menampik kalau ada bawahannya takut menjalani rapid test antigen.
Menyikapi hal tersebut, maka direncanakan penutupan layanan di BKPAD. Ketut Riang mengaku masih berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait SOP-nya.
“Kemungkinan 3 hari pelayanan akan tutup. Kami masih komunikasikan kembali,” jelasnya. (750)