JAKARTA | patrolipost.com – Sudah berlangsung lebih dari 8 bulan, akhirnya pandemi Covid-19 menjangkiti lebih dari setengah juta penduduk Indonesia. Sampai Senin (23/11/2020) jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia mencapai angka 502.110 orang.
Pemerintah mencatat ada penambahan sebanyak 4.442 kasus konfirmasi positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Angka tersebut diketahui dari data yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Senin sore.
Berdasarkan data yang sama, pemerintah mencatat terdapat 422.386 pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh hingga Senin (23/11/2020) siang pukul 12.00 WIB.
Dalam 24 jam terakhir tercatat ada penambahan jumlah pasien Covid-19 sembuh sebanyak 4.198 orang pasien. Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia juga terus bertambah setelah hari ini dilaporkan ada 118 orang pasien Covid-19 yang meninggal dalam 24 jam terakhir sehingga jumlah pasien meninggal menjadi 16.002 orang.
Presiden Ingatkan Libur Panjang
Sementara itu Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas penanganan Covid-19 di Istana Merdeka, Senin (23/11/2020) mengingatkan munculnya gelombang II Covid-19. Sebab, di akhir Desember 2020 ada libur panjang yang dikhawatirkan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19, seperti terjadi pada libur panjang di akhir Oktober.
“Secara khusus kita akan bicarakan libur panjang yang ada di bulan Desember, ini yang akan kita bicarakan dalam rapat hari ini secara khusus,” kata Jokowi.
Ia menambahkan, saat ini capaian penanganan Covid-19 di Indonesia sudah cukup baik. Hal itu terlihat dari jumlah kasus aktif Indonesia yang lebih kecil dari rata-rata dunia. Adapun jumlah kasus aktif di Indonesia sebesar 12,78 persen, sedangkan rata dunia sebesar 28,41 persen.
Selain itu, Jokowi mengatakan hal tersebut juga terlihat dari tingkat kesembuhan di Indonesia yang lebih tinggi dari rata-rata dunia. Adapun tingkat kesembuhan Covid-19 di Indonesia mencapai 84,03 persen, sedangkan rata-rata dunia sebesar 69,20 persen.
“Dengan capaian seperti itu saya minta sekali lagi komite, Satgas, para gubernur untuk tetap lebih waspada. Strategi sejak awal yang saya sampaikan rem dan gas diatur betul-betul agar jangan sampai kendor dan juga berisiko memunculkan gelombang kedua,” kata Jokowi.
“Ini membuat kita setback, mundur lagi. Karena itu langkah-langkah pencegahan terhadap kegiatan yang berpotensi melanggar Protokol Kesehatan harus dilakukan dengan ketegasan, lakukan tindakan pencegahan sedini mungkin,” lanjut Presiden. (kpc/807)