SEMARAPURA | patrolipost.com – Uji coba sandar di Pelabuhan Bias Munjul di Pulau Ceningan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung sudah dilakukan oleh pemerintah. Hasilnya, masih ada beberapa catatan yang harus dipenuhi, agar Pelabuhan Bias Munjul bisa beroperasi secara maksimal. Termasuk belum memadainya infrastruktur untuk mendukung operasional pelabuhan
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung, I Gusti Gede Gunarta dihubungi, Senin (4/9/2023) mengatakan, dari hasil uji coba dinyatakan Pelabuhan Bias Munjul sudah siap beroperasi. Kapal Ro-Ro Nusa Jaya Abadi yang digunakan saat uji coba, mampu sandar dengan baik. Namun dari uji coba yang melibatkan intansi dari pusat, Pemprov Bali dan Pemkab Klungkung ini, masih ada hal-hal yang menjadi catatan.
Misalnya saja rambu-rambu navigasi yang masih harus dilengkapi. Termasuk masih harus dilakukan pengerukan, karena area untuk haluan masuk kapal menuju pelabuhan masih harus diperlebar.
“Walaupun secara teknis kapal (Nusa Jaya Abadi) masih bisa masuk (pelabuhan), tapi idealnya area untuk haluan masuk kapal menuju pelabuhan masih harus diperlebar,” ujar Gusti Gunarta tegas.
Faktor alam juga menjadi catatan, karena air di Pelabuhan Bias Munjul biasanya surut setelah pukul 12.00 Wita. Kondisi ini tentu tidak memungkinkan bagi kapal besar untuk sandar. Karena bisa saja kapal menghantam karang.
“Pasang surut air laut juga masih jadi kendala, mungkin idealnya akan diperdalam lagi alurnya,” jelas Gusti Gunarta.
Sementara catatan yang paling penting, yakni belum memadainya infrastruktur untuk opersional di Pelabuhan Bias Munjul. Pelabuhan yang rencana awal untuk memperlancar perekonomian masyarakat dan permudah akses wisata, belum bisa maksimal. Lantaran, belum ada akses jalan dan jembatan yang lebar dari pelabuhan ke kawasan Pulau Ceningan dan Pulau Lembongan.
“Jikapun secara teknis sudah dapat teratasi, tapi operasional Pelabuhan Biar Munjul ada catatan harus didukung inftastruktur yang memadai,” jelas Gusti Gunarta.
Ia mangatakan, konsep awal Pelabuhan Bias Munjul ini untuk akses angkutan barang ataupun penumpang di Pulau Ceningan dan Pulau Lembongan yang terdiri dari Desa Lembongan dan Jungutbatu. Namun saat ini belum ada pelebaran akses jalan menuju ke Pelabuhan Bias Munjul.
Serta belum tersedia juga jembatan penghubung antara Pulau Lembongan dan Ceningan yang dapat dilalui mobil. Sehingga tidak maksimal dalam distribusi barang nantinya, terutama dari atau menuju wilayah Pulau Lembongan.
Kondisi ini juga nanti imbasnya ke pelayanan penumpang kapal Ro-Ro ke Pelabuhan Bias Munjul yang kemungkinan minim. Karena dengan infrastruktur yang kurang, cakupan layanan hanya maksimal di wilayah Pulau Ceningan.
“Beroperasi sebenarnya bisa Pelabuhan Bias Munjul ini, tapi manfaatnya belum maksimal. Kalau kondisi infrastruktur pendukung seperti sekarang, impact (dampak) sedikit, hanya di seputaran Pulau Ceningan,” ungkap Gunarta. (855)