Pelajar SMK di Malang Tewas Tak Wajar Usai Minum Miras

pelajar smk 3aaaxxxx
Polisi saat melakukan olah TKP di lokasi pelajar SMK ditemukan yang tewas dengan kondisi tidak wajar. (ist)

MALANG | patrolipost.com – Misteri kematian seorang pelajar SMK swasta di Kabupaten Malang, Syahroni, asal Dusun Baran RT 13 RW 1 Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, masih belum terungkap.

Pihak keluarga telah mengajukan autopsi yang dilakukan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya. Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat, mengatakan bahwa hasil autopsi masih belum keluar. Namun, hasil visum dan identifikasi awal dari tim dokter menunjukkan bahwa luka di bagian mata dan bibir korban bukanlah luka dalam yang dapat menyebabkan kematian. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain yang bisa menjelaskan kematian korban.

“Menurut keterangan dokter, luka pada mata sebelah kanan merupakan luka bagian luar, bukan dalam. Jadi, belum bisa dipastikan penyebab kematiannya. Tidak ada tanda-tanda kekerasan,” ujar Gandha Syah Hidayat saat ditemui di Mapolres Malang pada Selasa (9/7/2024).

Gandha menambahkan, dari hasil pemeriksaan sembilan orang saksi mata, termasuk keluarga, teman dekat, dan kekasih korban, diketahui bahwa korban sempat mengeluhkan sakit setelah meminum minuman keras (miras). Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah miras tersebut yang menyebabkan kematian korban.

“Iya, korban mengeluh sakit karena sebelumnya minum miras. Tidak ada tanda kekerasan akibat benda tajam atau lainnya,” kata dia. Polisi juga masih menyelidiki kemungkinan korban mengalami kecelakaan setelah minum miras, yang bisa saja menyebabkan luka di mata dan bibirnya. Selain itu, kepolisian masih memeriksa indikasi kematian akibat overdosis miras.

“Saat ini belum bisa dipastikan apakah karena overdosis miras, karena hasil autopsi resmi belum keluar,” jelas Gandha. Untuk memastikan penyebab kematian, pihak kepolisian telah mengirim sampel organ dalam korban ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur. Hasil dari pemeriksaan tersebut diharapkan bisa memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai penyebab kematian korban.

“Saya membawa surat pengantar dan sampel organ dalam ke Labfor Polda. Kami berharap hasilnya segera keluar,” tukasnya. Sebelumnya, diberitakan bahwa pada Jumat (5/7/2024), Syahroni ditemukan tewas di ruang tamu rumahnya oleh ibunya. Korban sempat kabur dari rumah selama dua hari dan baru pulang pada Jumat dini hari. Saat itu, ibunya menyangka Syahroni hanya tertidur karena kelelahan. Namun, ketika dibangunkan pada sore hari, tubuh Syahroni sudah kaku dan dingin, serta ponselnya hilang. (305/jpc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.