Pelaksanaan Banyupinaruh, Akses Masuk Pantai di Wilayah Denpasar Dijaga Pecalang

Akses masuk di beberapa pantai wilayah Kota Denpasar yang dijaga Pecalang hingga Satpol PP. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com –  Pelaksanaan Banyupinaruh, semua akses masuk ke pantai yang ada di wilayah Kota Denpasar ditutup, Minggu (29/8/2021). Salah satu akses yang ditutup yakni akses masuk Pantai Padang Galak, Kesiman Denpasar.

Pembina Pecalang Desa Adat Kesiman, Wayan Sadia mengatakan, pembatasan akses ke Pantai Padang Galak ini telah dilakukan sejak Hari Suci Saraswati, Sabtu (28/8/2021) kemarin. Pembatasan ini dilakukan sesuai surat edaran dari Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar nomor: 60/MDA-KOTA DPS/VIII/2021 tentang pelaksanaan Rahina Suci Saraswati, Banyupinaruh, dan Pagerwesi pada situasi pandemi Covid-19 dan PPKM Level 4, Agustus 2021.

“Penjagaan memang tetap dari kemarin, tapi lebih kami efektifkan lagi saat ini. Penjagaan telah kami lakukan sejak Saraswati kemarin pagi,” kata Sadia.

Sadia mengungkapkan, penjagaan ini dibagi ke dalam beberapa shift,  setiap shiftnya melibatkan kurang lebih 20 Pecalang yang tersebar untuk menjaga di beberapa titik masuk ke Pantai Padanggalak. Penjagaan tak hanya menyasar jalan utama, tetapi juga jalan tikus yang ada di sekitar pantai.

“Pecalang juga dibantu oleh pihak Kepolisian untuk melakukan penjagaan. Penjagaan ini digelar hingga pukul 23.00 Wita nanti,” jelasnya.

Senada dengan Sadia, Camat Denpasar Timur, Wayan Herman juga menuturkan selain pecalang, penjagaan juga dibantu Tim Satgas Covid-19 baik dari desa/kelurahan maupun dari Pemerintah Kota Denpasar. Adapun di wilayah Kecamatan Denpasar Timur terdapat dua akses pantai yang ditutup yakni Pantai Padang Galak dan Pantai Biaung.

“Ini keduanya kebetulan masuk wilayah Kesiman. Yang boleh masuk hanya masyarakat yang memang bermata pencaharian di pantai atau tinggal di dekat pantai. Sementara yang akan melukat apalagi berwisata kami tidak izinkan,” ungkapnya.

Sementara Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai menjelaskan semua akses pantai di Kota Denpasar ditutup saat Banyupinaruh. Terutama pihaknya memberikan atensi lebih pada pantai yang berada di kawasan Sanur. Dimana sebelum pandemi, kawasan tersebut selalu ramai dikunjungi masyarakat saat Banyupinaruh.

“Sepanjang pantai dari Pantai Biaung sampai Serangan tutup. Biasanya yang paling ramai di pantai yang ada di Sanur. Yang di Sanur ada 15 titik pantai yang ditutup, hanya nelayan dan yang memang tinggal atau mencari penghidupan di pantai dan penyeberangan ke Nusa Penida  yang diizinkan masuk saat Banyupinaruh ini,” bebernya.

Selain itu, Dewa Rai menyebutkan bahwa Pemkot Denpasar telah menurunkan Satpol PP dan Dinas Perhubungan untuk membantu pecalang maupun Linmas dalam melakukan penjagaan. Bahkan penjagaan ini turut dibantu pihak Kepolisian dari Polsek Denpasar Timur dan Denpasar Selatan. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.