DENPASAR | patrolipost.com – Era New Normal atau kondisi normal yang baru pascaCovid-19 membawa perubahan besar bagi kehidupan manusia dan dunia usaha. Salah satunya usaha di industri pariwisata akan tampil berbeda dengan mengedepankan kesehatan dan kebersihan. Pelaku sektor perhotelan di Sanur, Denpasar saat ini telah mempersiapkan video promosi Standard Operating Procedure yang dilakukan oleh pihak hotel dalam melayani wisatawan pada era New Normal.
Video promosi tersebut nantinya akan disebarkan kepada client maupun calon wisatawan yang akan ke Bali, bahwa pariwisata di pulau ini telah mempersiapkan segala sesuatu untuk era New Normal. Demikian disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Denpasar, Ida Bagus Gede Sidharta Putra beberapa waktu lalu.
“New Normal di Sanur, segala sesuatu mempunyai hikmah di situlah kita beradaptasi. New Normal yang dimaksud adalah bagaimana adaptasi kita terhadap Covid-19. Memang tidak akan pernah sama hidup kita sebelum vaksin dari virus ini ditemukan. Karena di sinilah kita harus beradaptasi,” katanya.
Dalam hal ini, pengusaha di dunia perhotelan masih memikirkan adaptasi bisnis apa yang dilakukan saat New Normal. Mengingat dalam dunia perhotelan service 50% dan produk 50%. “Bagaimana kita serving, bagaimana kita mengubah pelayanan misalnya dari tamu masuk dilakukan check body control kesehatan, di setiap tempat ada disinfektan, bersentuhannya sedikit, bagaimana treatment kamar setelah mereka keluar dan semacamnya,” jelasnya yang akrab disapa Gusde.
Tentunya akan ada sesuatu hal baru yang muncul dinamakan New Normal. Namun ditegaskannya hal ini bukan krisis tetapi mencari keseimbangan baru. Sebab dia yakin, perubahan hidup di era New Normal tidak hanya terjadi di dunia pariwisata saja, melainkan di berbagai kehidupan baik itu rumahtangga hingga bisnis.
“Di dunia bisnis juga begitu terjadi perubahan, saat New Normal ini ketika mall dan hotel dibuka bagaimana prosedurnya, apakah harus ada social distancing dan protokol kesehatan lainnya. Pasti ada hal-hal baru yang muncul setelah Covid-19,” imbuhnya.
Dia mencontohkan Hotel Griya Santrian, sebelum ada wacana New Normal sudah melalukan Standard Operating Procedure tentang penanganan dan pelayanan terhadap tamu-tamu yang akan diberlakukan pascaCovid-19. “Sekarang kita sedang membuat video-video untuk meyakinkan pelanggan kita bahwa begini lho handling kesehatan yang ada di hotel dan restoran. Ini akan disosialisasikan di asosiasi PHRI, BTB,” ucap Gusde.
Upaya itu pun kata dia telah dilakukan oleh sejumlah hotel di negara lain yang sudah membuat video terkait pelayanan era New Normal. “Ini penting sama seperti membuat video mitigasi plan semua orang tidak percaya jauhnya jarak Gunung Agung dengan Denpasar dan Badung. Tapi kita buatkan video kalau terjadi sesuatu begini-begini. Wisatawan akhirnya mengerti. Edukasi kepada client/turis yang lebih banyak akan dilakukan bahwa kita akan memenuhi standardisasi sesuai protokol kesehatan,” tutupnya.(811)