BORONG | patrolipost.com – Kabar kaburnya tersangka persetubuhan anak kandung di Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur dari tahanan Polres Matim memunculkan rasa heran sekaligus menimbulkan pertanyaan, bagaimana mungkin hal itu terjadi?
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan informasi dari Polres Manggarai Timur terkait kaburnya tahanan tersebut.
Kaburnya tahanan Polres Matim tersebut didiskusikan dalam group platform media social. Bahkan ada yang mengunggah foto diri dan foto KTP pelaku persetubuhan anak kandung tersebut.
Dalam salah satu group whatsapp, terdapat unggahan foto tahanan kabur tersebut yang disertai pesan singkat.
“Bagi warga yang ketemu orang ini bisa hubungi Bhabinkamtibmas dan anggota kepolisian Polres Manggarai Timur, status tahanan,” demikian bunyi pesan di group tersebut.
Kaburnya tahanan berinisial MN (44) dari tahanan Polres Manggarai Timur menimbulkan beragam pertanyaan serta keraguan mengenai sistem kerja Polisi di Polres Manggarai Timur yang dipimpin Kapolres AKBP Suryanto SST MMar E MM MTr Opsla tersebut.
Diketahui, MN kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) Polres Manggarai Timur, Senin 4 Maret 2024 sekitar pukul 18.16 Wita.
Melansir Pos Kupang, AKBP Suryanto pun langsung memimpin personelnya memburu tahanan kabur tersebut di hutan Poco Ndeki Borong.
“Sementara kami masih di hutan Poco Ndeki melakukan pengajaran. Kami masih cari dari semalam,” ujar Kapolres Suryanto mengutip pos Kupang, Selasa (5/3/2024).
Untuk diketahui, MN ditahan di Polres Matim pada pertengahan Bulan Februari lalu. Kejadian persetubuhan tersebut awalnya pada bulan Juni tahun 2021 yang mana waktu itu korban inisial KFD masih berusia 15 tahun dan duduk di bangku kelas 2 SMP.
Pelaku terus melakukan persetubuhan terhadap korban hingga hingga Juli 2023 yang mana usia korban menginjak 17 tahun. (pp04)
