SEMARAPURA | patrolipost.com – Atlet akan mampu berprestasi maksimal jika secara dini diberikan pelatihan Hypno Sport dan Hypnotherapist . Untuk itu Cabor yang akan turun diajang Porprov Bali ke XV, perlu dibekali pelatihan tersebut. Hal itu diungkapkan oleh instruktur sekaligus praktisi Hypno Sport dan Hypnotherapist yang dimiliki KONI Klungkung yaitu Jhon Seran SPd, MFis, AIFO-P, CISTI, CHt.
Ditemui di sela-sela melatih atlit beberapa cabor tertentu Jhon Seran secara spesifik mengingatkan seluruh atlet cabor apapun untuk bisa dibekali pelatihan Hypno Sport dan Hypnotherapist. Menurutnya mental juara para atlit tidak ditemukan secara instant tapi harus dibentuk.
“Mental atlet sebelum bertanding di lapangan berpengaruh 80 sampai 90 persen saat pertandingan atau perlombaan, maka untuk menghasilkan prestasi yang maksimal atlet perlu penanganan yang Holistik itu teknik taktik strategi, gizi dan mental sebelum berlaga,” ujar Jhon Seran.
Lebih jauh menurutnya, ketika seseorang memutuskan untuk menggeluti satu cabang olahraga yang pertama menggerakkan dia adalah mental bukan fisik namun pada kenyataannya di lapangan kita selalu membentuk fisik dan mengabaikan mental.
“Ini yang sering kita temui di lapangan seorang atlet hanya dibekali fisik yang prima tidak disertai mental yang kuat, maka untuk membentuk itulah kita perlukan Hypno Terafy melalui Hypno Sport,” ungkapnya.
Lebih jauh disebutkannya, Melalui Hypno sport ini, atlet diharapkan mencapai kondisi puncak atau Peak performance saat pertandingan atau perlombaan.
“Hal ini sudah dibuktikan pada PON Papua lalu, melalui pendampingan kami pada cabor tinju, Cricket dan muay thai ,dengan Hypno sport Hypnotherapist ini ,dapat membantu atlet lebih fokus, percaya diri, konsentrasi saat turun berlaga,” sebutnya.
Jhon Seran berharap dirinya sebagai praktisi hypno sport dan Hypnotherapist dan sekaligus selaku pengurus KONI bagian sport science, berharap bisa mensupport atlet secara lengkap artinya baik fisik maupun mental harus di support
Karena sebagai mantan atlet, menurutnya, banyak mental atlet kurang disentuh secara khusus sebelum turun berlaga, karena pada mental berpengaruh 80 – 90 persen saat turun dalam perlombaan. (855)