JAKARTA | patrolipost.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan, pemerintah Indonesia akan memberikan tunjangan perumahan bulanan bagi warga Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, yang dievakuasi setelah letusan Gunung Lewotobi Laki-laki.
Pengumuman tersebut dikeluarkan kepala BNPB Suharyanto pada konferensi pers pada hari Kamis (7/11/2024).
“Setiap keluarga akan menerima tunjangan perumahan sebesar Rp500.000 (US$32) per bulan. Kami menargetkan pembangunan rumah selesai dalam waktu enam bulan, sehingga mereka akan menerima total Rp3 juta (US$190),” ujar Suharyanto pada konferensi pers dikutip dari Antara.
Tunjangan tersebut diterima para korban bencana sembari menunggu rumah mereka dibangun kembali oleh pemerintah. Proses pembangunan rumah para korban bencana tersebut diperkirakan memakan waktu 6 bulan.
“Pemberian tunjangan sedang diselesaikan dan akan segera dicairkan,” tambahnya.
BNPB akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk membangun rumah sementara bagi warga yang mengungsi dan membantu mereka yang ingin tinggal bersama kerabat.
“Kami memahami bahwa tinggal di pengungsian, apapun fasilitasnya, tidaklah nyaman. Oleh karena itu, kami menyediakan pilihan alternatif,” kata Suharyanto.
Menurut Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BNPB, lokasi pengungsian tersebar di enam lokasi di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka.
Di Kabupaten Flores Timur, tiga lokasi menampung 2.704 jiwa, sementara tiga lokasi lainnya di Kabupaten Sikka menampung 1.890 jiwa.
Setiap lokasi dilengkapi dengan kebutuhan pokok, sarana memasak, obat-obatan, dan tenaga medis untuk memantau kesehatan warga terdampak.
Flores bagian Timur berpotensi dilanda bencana letusan gunung secara beruntun. Saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki yang sedang ‘marah’ dengan puncak letusannya yang memakan korban beberapa hari lalu. Hampir bersamaan dengan itu, Gunung Iya di Ende juga mengalami peningkatan aktifitas sehingga statusnya naik menjadi Level III. Gunung tersebut pun siap meletus kapan saja. (pp04)