Pemerintah Sediakan Bantuan Rp 7 Juta bagi Masyarakat untuk Konversi Motor BBM ke Listrik

konversi motor listrik
Konversi motor BBM menjadi motor listrik, dan Kepala Balai Besar Survei Pengujian KEBTKE (Ketenagalistrikan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi) KESDM Senda Hurmuzan Kanam dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan (maha)

DENPASAR | patrolipost.com – Kementerian ESDM memilih Pulau Bali sebagai pilot projek penyelenggaraan acara Roadshow Program Konversi Motor Listrik perdana, Minggu (30/7/2023).

Dipilihnya Bali, karena pulau ini dipandang sebagai provinsi pelopor dan sangat inovasi dalam menyiapkan berbagai regulasi dan kebijakan daerah termasuk Pemanfaatan Energi Bersih dan Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Pemerintah Provinsi Bali diberikan target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2045 lebih awal dari target NZE nasional tahun 2060.

Roadshow Program Konversi Motor Listrik akan dilaksanakan di 10 kota yang ada di Indonesia. Antara lain Medan, Sulawesi, Bali, Surabaya, Semarang dan Yogyakarta.

“Bali menjadi kota yang pertama untuk memulai roadshow konversi karena sangat mendukung untuk energi bersih,” kata Kepala Balai Besar Survei Pengujian KEBTKE (Ketenagalistrikan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi) KESDM Senda Hurmuzan Kanam, Minggu (30/7/2023).

Tujuan kegiatan Roadshow konversi motor listrik kata Senda, untuk meningkatkan animo masyarakat terhadap konversi sepeda motor dan untuk mengetahui proses konversi.

Dikatakan Senda, program pemerintah pada 2023 untuk mengurangi emisi karbon, dengan melakukan konversi melalui bantuan pemerintah sebesar 50 ribu unit. Dan setiap masyarakat yang mengajukan mendapat bantuan Rp 7 juta dari perkiraan biaya konversi.

“Jadi dari Rp.15 juta biaya konversi itu pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp.7 juta. Sehingga masyarakat tinggal mengeluarkan biaya Rp.8 juta,” jelas Senda.

Dalam konversi terdapat 3 komponen utama yakni baterai, motor listrik dan controler. Disamping itu juga disiapkan bengkel konversi di seluruh Indonesia.

“Saat ini sudah ada 8 bengkel yang terdaftar dalam platform dari 24 bengkel yang kita siapkan. Jadi masyarakat yang ingin melakukan konversi bisa mendaftar di platform konversi motor listrik,” kata Senda.

Untuk melakukan konversi ini masyarakat harus mengajukan ke bengkel. Setelah itu bengkel akan mempersiapkan melalui izin dari Kepolisian untuk persiapan konversi.

Setelah konversi akan diuji di depan Kementerian Perhubungan. Setelah diuji dapat diajukan bantuan ke pemerintah untuk mendapatkan bantuan sebesar Rp 7 juta.

Khusus di Bali kata Senda, terdapat program baru dari electrical dengan menyediakan penukaran baterai atau swap baterai. Sehingga masyarakat tidak perlu membayar sisa biaya konversi sebesar Rp.8 juta, tetapi hanya perlu membayar Rp. 1 juta hingga Rp. 2 juta.

“Karena baterainya sudah disediakan melalui swap oleh bengkel yang bekerjasama dengan operator swap baterai, yaitu Oyika Swap Baterai, perkiraan sewa baterainya Rp.300 ribu per bulan ata Rp.10 ribu perhari,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan mengatakan, pemerintah saat ini sedang menyusun Peta Jalan Menuju Bali NZE 2045. Yakni berstrategi dan bertransisi energi dari hulu hingga hilir dalam pembangkitan dan pemanfaatan Energi Bersih.

Salah satunya adalah pemanfaatan transportasi ramah lingkungan melalui penggunaan kendaraan listrik baik kendaraan baru maupun kendaraan konversi listrik.

IB Setiawan berharap, melalui sosialisasi Konversi Motor BBM ke Motor Listrik, bisa menjadi sarana untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas, aparat pemerintah daerah di Bali.

“Semoga dengan adanya sosialisasi konversi motor listrik ini bisa membantu Pemprov Bali dalam mengurangi penggunaan energi fosil atau BBM melalui konversi sepeda motor BBM menjadi kendaraan listrik, serta membantu mengurangi emisi karbon,” kata IB Setawan. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.