Pemkab Bangli Targetkan Prevalensi Stunting 6,9 Persen

stunting
Suasana rapat kordinasi terkait penurunan angka stunting di Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Bangli dalam rangka penurunan angka stunting.  Pemkab Bangli melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPMDPPKB) menggelar rapat koordinasi pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Bangli.

Rapat ini dihadiri oleh Tim Stunting Kabupaten Bangli bersama lintas sektoral dan dibuka Kadis DPMDPPKB Bangli, I Dewa Agung Putu Purnama bertempat di Ruang rapat Krisna, Kamis  (30/7/2025).

Bacaan Lainnya

Menurut  Dewa Agung Purnama target prevalensi stunting di Kabupaten Bangli tahun 2024 adalah sebesar 6,91%. Untuk mencapai target ini, Pemerintah Kabupaten Bangli telah menyusun strategi percepatan penurunan stunting yang meliputi penguatan peran lintas sektor, kabupaten/kota, dan desa.

“Dalam rapat tadi beberapa komitmen telah disepakati, yaitu: penguatan koordinasi lintas sektor.  Kita juga sepakat melaksanakan  agenda monitoring dan evaluasi sehingga tersusun roadmap kerja lintas sektor yang saling terintegrasi,” ungkapnya.

Selain itu, dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting yakni melalui implementasi intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Dijelaskan pula, untuk intervensi spesifik meliputi pemberian imunisasi lengkap pada balita, pemberian ASI eksklusif, serta perbaikan gizi pada ibu hamil dan balita.

Sementara intervensi sensitive dicapai melalui peningkatan akses air bersih dan sanitasi yang layak di desa prioritas stunting.

”Dengan komitmen dan strategi yang telah disusun, diharapkan Kabupaten Bangli dapat mencapai target prevalensi stunting yang telah ditetapkan,” jelas mantan Camat Bangli ini.

Menurutnya Pemerintah Kabupaten Bangli akan terus memantau dan mengevaluasi implementasi program pencegahan dan percepatan penurunan stunting untuk memastikan bahwa target dapat tercapai.

“Kita akan berupaya agar target prevalensi tersebut bisa dicapai, karena itu peran lintas sektoral termasuk masyarakat sangat diharapkan,” ujarnya.  (750)

Pos terkait